Realisasi Anggaran PEN Belum Maksimal
YUSUF RENDY MANILET, Ekonom CORE Indonesia
JAKARTA - Penyerapan anggaran dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dinilai belum maksimal. Pasalnya, alokasi dana PEN ke sektor usaha masih relatif rendah dibandingkan untuk perlindungan sosial.
Ekonom Centre of Reform on Ecomomic (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan penyerapan PEN belum optimal. Indikasi tersebut terlihat dari realisasi untuk pembiayaan korporasi masih relatif kecil.
Dana ini, lanjutnya, selain untuk BUMN, peruntukannya juga untuk industri padat karya. Industri ini penting untuk menggerakan kembali ekonomi nasional. "Kalau dilihat dari dana PEN yang realisasinya besar adalah perlindungan sosial," jelas Rendy di Jakarta, Rabu (18/11).
Menurutnya, sampai saat ini masih banyak evaluasi terhadap alokasi sejumlah pos, termasuk kartu pra-kerja. Sebagian calon penerima kartu tersebut gagal mencairkan bantuan itu karena tidak mengetahui persyaratan administrasi.
"Saya kira ini yang kemudian menyebabkan potensi kurang optimalnya bantuan kartu pra-kerja ini," pungkasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya