Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rasisme dan Penembakan Massal Dorong Warga AS Keturunan Asia Beli Senjata

Foto : VoA/AP/John Locher
A   A   A   Pengaturan Font

Meningkatnya masalah keamanan seperti penembakan massal yang banyak di antaranya terkait dengan pandemi dan meningkatnya kejahatan rasial anti-Asia, telah menyebabkan lonjakan pembelian senjata di kalangan kelompok minoritas Asia di AS

AZUSA - Serangan terhadap dan oleh anggota komunitas Asia di Amerika Serikat (AS) telah mendorong banyak orang Asia untuk membeli dan berlatih menggunakan senjata.

Kelly Siu, warga Los Angeles, dulunya termasuk orang yang menghindari senjata api. Namun karena meningkatnya kasus penembakan massal dan serangan bernuansa rasial terhadap orang-orang Asia selama masa pandemi, ia berubah pikiran.

Tekadnya menguat setelah gerakan Black Lives Matter semakin terdengar gaungnya pada 2020. Ia khawatir gerakan Black Lives Matter akan berubah menjadi semacam pertempuran antaretnis yang pernah membelah Los Angeles di masa lalu, terutama dalam kerusuhan terkait kasus Rodney King. King adalah orang kulit hitam yang dipukuli polisi secara brutal pada tahun 1992 dan memicu kerusuhan besar-besaran.

Siu pun mulai mengkoleksi senjata pada musim panas 2020. Ia kini memiliki empat pistol, dua senapan semi-otomatis dan satu senapan biasa. Ia mengatakan ayahnya yang berkebangsaan Vietnam dan ibunya berkebangsaan Tiongkok sangat kecewa dengan hobi barunya itu.

"Ayah saya melarikan diri dari Vietnam pada saat perang Vietnam sedang mencapai puncaknya. Ada banyak kekerasan yang terjadi dan ketika ia mengetahui bahwa saya membeli senjata, ia sangat kecewa, dia berkata, 'Oh, kamu tidak membutuhkan itu. Kita kan punya polisi," kata Siu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top