![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Rangkum Fase Kesedihan Hidup dalam 'Berduka'
Dee Lestari
Foto: ANTARA/Trinity OptimaMusisi dan penulis novel Dewi Lestari atau yang lebih dikenal dengan sapaan Dee merangkum perasaan sedih yang mendalam lewat lagu berjudul Berduka.
Berduka mengungkapkan perasaan ketika manusia sedang rapuh-rapuhnya dan ingin berserah sepenuhnya kepada kesedihan. Lagu ini merupakan sebuah pengalaman yang dilalui semua orang secara universal, momen ketika mereka yang berduka diharapkan untuk menjadi kuat dan tabah.
Dee mengatakan semua manusia akan mengalami perasaan duka yang mendalam. Oleh karenanya, dia menciptakan Berduka untuk menghargai fase kedukaan, begitu juga proses kesembuhan manusia dari duka itu sendiri.
Dee menulis Berduka dengan sangat cepat dan lancar, yakni hanya satu hari. Lagu tersebut rampung pada 21 Juli 2022, empat hari sebelum suami Dee Lestari, Reza Gunawan, jatuh sakit.
"Reza sudah sempat menuliskan chord-nya, merekam piano dasarnya, tapi belum sempat dijadikan demo. Dia sempat bilang, 'Saya jadi tahu apa yang kamu rasakan kalau saya tidak ada'," ujar Dee sebagaimana dikutip dari siaran resminya pada Jumat (25/11).
Ketika Reza akhirnya berpulang, Dee merasa terpanggil untuk mewujudkannya menjadi sebuah karya rekaman. Dia pun langsung menghubungi Andi Rianto untuk membuat aransemen akhir.
Dee juga dibantu oleh Ifa Fachir untuk membuat demo. Sesi strings direkam live oleh Ava Victoria di Studio 168 bersama Fay Ismail dan pengarah vokal sekaligus A&R Trinity Optima Production, Barsena Bestandhi.
Lagu ini juga diisi klarinet oleh Andreas Arianto, yang juga mengisi klarinet untuk lagu Reza yang berjudul Selalu Di Sini. Sementara, mixing dikerjakan oleh Stevano dan mastering oleh Dimas Pradipta dan tak ketinggalan, foto artwork digarap oleh Davy Linggar.
"Mereka semua ini adalah orang-orang yang berkawan baik dan pernah bekerja sama dengan Reza. Jadi, saya merasa proses pengerjaan Berduka ini, selain sangat lancar, juga sangat personal," kata Dee.
Video musik Berduka disutradarai oleh Prialangga dan hadir dalam konsep hitam putih. Sosok Dee diperlihatkan masuk ke dalam sebuah rumah dengan banyak orang di dalamnya, mulai dari anak kecil sampai orang tua, dengan kegiatan mereka masing-masing.
Dee berharap lagu Berduka dapat membantu proses penyembuhan mereka yang tengah dilanda kedukaan hingga kembali kuat dan tangguh.
"Kedukaan adalah pengalaman semua orang. Saya ingin lagu ini bisa menjadi teman saat mereka ada di sana. Kiranya, lagu Berduka bisa menyuarakan apa yang sulit diekspresikan ketika kedukaan menerpa," ujar penulis buku Rapijali itu. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 2 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 3 Cap Go Meh representasi nilai kebudayaan yang beragam di Bengkayang
- 4 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
- 5 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
Berita Terkini
-
600 Peserta Ikuti Program Pencetakan Talenta di Bidang AI
-
Kesehatan Mental Ibu Bisa Picu Anak Stunting
-
SEAMEO RECFON Rilis Hasil Temuan Awal Studi AASH
-
Binus Ubah Program Ilmu Communication Menjadi Creative Digital Communication
-
Tertinggi di Indonesia, Pertamina Peringkat ke-32 Daftar 500 Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik versi Majalah TIME