Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Kehidupan Berbangsa

Ramadan Harus Jadi Momen Redam Konflik Pascapemilu

Foto : ANTARA/Rubby Jovan

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti saat memberikan keterangan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/3).

A   A   A   Pengaturan Font

“Dalam hadits disebutkan bahwa agar puasa seseorang sempurna dan diterima oleh Allah hendaknya dia menghindari perkataan yang memecah belah, menggunjing, dan kotor."

JAKARTA - Bulan Ramadan diharapkan akan menjadi momentum untuk meredam konflik dan perpecahan antar kelompok politik setelah/pasca masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Dalam hadits disebutkan bahwa agar puasa seseorang sempurna dan diterima oleh Allah hendaknya dia menghindari perkataan yang memecah belah, menggunjing, dan kotor," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam keterangan pers yang diterima, kemarin.

Menurut dia, bulan Ramadan harus dijadikan sebagai momentum untuk menciptakan perdamaian antar kelompok.

Selain itu, bulan Ramadan juga harus dijadikan momen untuk membersihkan jiwa dari segala dosa dan sifat-sifat tercela. "Hubungan antar sesama manusia yang selama Pemilu 2024 sempat rusak, harus diperbaiki," kata dia.

Baca Juga :
Uji Sampel Takjil

Namun demikian, Abdul menekankan masa bulan Ramadan tidak berarti melarang adanya perdebatan atau kritik yang tajam antar kelompok. "Kritik dilakukan dengan kepala dingin, bukan dengan kepalan tangan atau kemarahan," kata dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top