Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Diversifikasi Pangan

Rakyat Harus Konsumsi Pangan Lokal Hasil dari Petani Indonesia

Foto : DOK BALITBU.LITBANGPERTANIAN

Buah Sukun I Buah sukun kini menjadi makanan internasional, banyak disajikan di hotel-hotel bintang lima dengan harga yang sangat tinggi.

A   A   A   Pengaturan Font

Kartel impor jelasnya merupakan bagian dari upaya negara-negara maju agar negara-negara lain selalu dalam kebergantungan.

"Pertanian adalah masalah mendasar yang melibatkan hajat hidup orang banyak, bila lumpuh otomatis perekonomian ikut jatuh. Tidak ada negara maju yang meninggalkan pertaniannya karena pangan sudah menjadi senjata untuk membuat negara lain bergantung. Kartel impor adalah bagian dari jaringan yang bertujuan membunuh sektor pertanian di negara-negara berkembang," kata Zainal.

Upaya membunuh pertanian itu melibatkan mafia-mafia pangan dalam negeri, yang selama ini hanya berprinsip keuntungan semata. Pemerintah tambahnya seharusnya lebih mengutamakan produk lokal untuk pemenuhan kebutuhan pangan nasional karena keragamaan jenis produk substitusi impor banyak sekali sehingga peluang menggenjot produk domestik sangat terbuka.

Peneliti Ekonomi Indef, Rusli Abdullah menegaskan bahwa salah satu kendala saat ini ialah pangan lokal belum ada sentuhan industrinya. Industri pengolahan pangan lokal belum massif, padahal sumber pangan lokal berlimpah di tanah air.

Menurut Rusli, untuk masuk hotel-hotel berbintang itu ada standarnya juga. Harus diolah dulu pangan lokalnya. Kemudian, kemasannya juga harus menarik. Perlu ada sentuhan komersilnya. "Itulah gunanya industri, bukan justru impor dari luar lagi tapi manfaatkan potensi yang ada di dalam negeri,"tegas Rusli.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top