Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemilu di Korsel | Tingkat Partisipasi Pemilihan Tertinggi Sejak Tahun 2000

Rakyat Dukung Moon Hadapi Korona

Foto : AFP/YONHAP

KENAKAN BAJU TRADISIONAL | Seluruh anggota keluarga Yoo Bok-Yeob (kedua dari kiri) menggenakan baju tradisional Korsel saat memberikan hak suara mereka di TPS di Kota Nonsan pada Rabu (15/4). Pelaksanaan pemilihan legislatif di Korsel berjalan dengan lancar walau dilaksanakan saat terjadi wabah virus korona.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Pemilik suara di Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (15/4) mengikuti pemilihan legislatif walau saat itu tengah terjadi pendemi virus korona. Berdasarkan hitung cepat, partai berkuasa yang mendukung Presiden Moon Jae-in yaitu Partai Demokrat, berhasil meraih mayoritas di parlemen.

Keberhasilan Partai Demokrat meraih mayoritas di parlemen karena para pemilik suara yang menggenakan masker, sarung tangan, serta harus mentaati aturan jaga jarak dan diukur suhu tubuhnya saat hendak memasuki tempat pemungutan suara serta ha rus mencuci tangan usai memberikan hak suaranya, menyatakan dukungan terhadap Pre siden Moon dalam menangani epidemi virus korona.

"Pelaksanaan pemilihan ber jalan mulus," kata Kim Gwang-woo, 80 tahun. "Karena virus korona, setiap orang harus menjaga jarak dan mereka harus mengenakan sarung tangan," imbuh dia.

Sementara itu kantor berita KBS melaporkan bahwa tingkat partisipasi dalam pemilihan legislatif kali ini amat besar sepanjang satu generasi terakhir. "Partai berkuasa dan koalisinya diperkirakan meraih antara 155 hingga 178 kursi dari total 300 kursi di Dewan Nasional," demikian laporan kantor berita KBS.

Dalam laporannya, KBS pun menyatakan bahwa partai oposisi utama, United Front Party, dan koalisinya, diperkirakan hanya mendapatkan 107 hingga 130 kursi saja. 

Partisipasi Tinggi

Kasus virus korona di Korsel sempat menduduki peringkat ke-2 terbesar di dunia. Namun semua itu bisa dikendalikan berkat pemantauan yang amat ketat seperti pelaksanaan pengecekan kesehatan dan pelacakan siapapun yang melakukan kontak dengan pengidap Covid-19 sekaligus pe ne rapan aturan jaga jarak.

Karena ada warga yang tengah menjalani karantina man diri dan ada individu yang sama sekali tak menunjukkan gejala terkena virus korona, mereka diberi kesempatan untuk memberikan hak suaranya saat TPS ditutup untuk umum.

Panitia pemilu pun mendirikan TPS khusus yang didirikan di pusat-pusat fasilitas karantina sehingga setiap warga tak kehilangan hak suaranya.

Kehadiran tenaga sukarela wan yang membantu melakukan desinfektasi terhadap warga juga membuat tingkat partisipasi dalam pemilihan ini tak melorot padahal sebuah survei yang dilakukan Gallup Korea pekan lalu menyatakan sebanyak 27 persen responden enggan ikut serta dalam pemilihan karena alasan epidemi virus korona.

Saat ini di Korsel kasus virus korona hampir mencapai 11 ribu dan angka kematian akibat wabah ini mencapai 225 jiwa.

Komisi Pemilihan Umum Korsel menyatakan tingkat par tisipasi pemilihan kali ini mencapai 63,8 persen dan ini merupakan yang tertinggi dalam pemilihan legislatif sejak tahun 2000.

Berbeda dengan kampanye pemilihan tahun-tahun sebelumnya yang isinya mengenai isu konik dengan Korea Utara, warga Kor sel kali ini lebih peduli dengan langkah-langkah pe merintahnya dalam menghadapi wabah virus korona.

Dukungan terhadap Moon sempat melorot bebe rapa waktu lalu ketika ada kritikan terhadap Korsel yang mengalami kelambanan per ekonomian dan itikad damai Presiden Moon terhadap Korut.

"Jika dibandingkan dengan negara lain dalam upaya mereka mengatasi epidemi, Korsel justru memperlihatkan kemampuan yang luar biasa dalam pencegahan wabah ini. Hal ini telah meningkatkan kepercayaan saya terhadap pemerintahan," komentar Kim Ki-chul, 33 tahun. eko/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top