Raja Charles Akui Sejarah 'Menyakitkan' Negara Persemakmuran
Raja Inggris Charles III menghadiri upacara pembukaan Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran (CHOGM) di Apia, Samoa, pada 25 Oktober 2024.
Pihak yang menentang reparasi mengatakan negara tidak seharusnya bertanggung jawab atas kesalahan masa lalu. Sedangkan pihak yang mendukung mengatakan warisan perbudakan telah menyebabkan ketidaksetaraan rasial yang luas dan terus-menerus.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menolak seruan untuk reparasi dan mengesampingkan permintaan maaf atas peran bersejarah negara tersebut, tetapi ia terbuka untuk terlibat dengan para pemimpin yang ingin membahasnya.
Mengutip sumber dari kantor Starmer, The Guardianmelaporkan pada Kamis malam bahwa perdana menteri telah "membuka pintu bagi perbaikan nonfinansial", seperti merestrukturisasi lembaga keuangan dan memberikan keringanan utang.
Kantor Starmer tidak segera membalas permintaan komentar Reuters.
Ada berbagai jenis ganti rugi, mulai dari pembayaran finansial dan permintaan maaf hingga transfer teknologi dan program pendidikan. CARICOM memiliki rencana ganti rugi sendiri.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya