Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Raja Charles Akui Sejarah 'Menyakitkan' Negara Persemakmuran

Foto : CNA/Fiona Goodall/Pool/AFP

Raja Inggris Charles III menghadiri upacara pembukaan Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran (CHOGM) di Apia, Samoa, pada 25 Oktober 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

"Kita telah menunjukkan kemampuan yang tak tertandingi untuk melupakan sejarah menyakitkan yang telah mempertemukan kita dan duduk bersama sebagai pihak yang setara selama 75 tahun," ujar Sekretaris Jenderal Persemakmuran Patricia Scotland, seorang diplomat dan pengacara Inggris yang lahir di Dominika, dalam pertemuan tersebut.

Selama pertemuan puncak tersebut, negara-negara anggota juga diharapkan menandatangani Deklarasi Kelautan Persemakmuran, yang bertujuan untuk meningkatkan pendanaan guna memastikan kesehatan laut dan memperbaiki batas-batas maritim bahkan jika negara-negara kepulauan kecil pada akhirnya menjadi tidak layak huni.

"Apa yang ingin dilakukan dan dikatakan oleh Deklarasi Kelautan adalah bahwa setelah batas-batas laut ditetapkan, batas tersebut akan ditetapkan untuk selamanya," tutur Scotland kepada Reuters.

"Ini sangat penting karena akan memberikan harapan nyata bagi banyak orang yang ketakutan dan merasa tidak ada yang memperhatikan, tidak ada yang mendengarkan, tidak ada yang peduli - dan itu tidak benar."

Lebih dari separuh anggota Persemakmuran adalah negara-negara kecil, banyak dari mereka merupakan pulau dataran rendah yang berisiko terkena dampak naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top