Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan BI

Racikan Jamu Moneter untuk Jaga Stabilitas Perekonomian

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Chief Economist BNI, Ryan Kiryanto berpendapat pertimbangan BI dengan bauran kebijakan selain untuk memperkuat eksternal juga melihat faktor internal, di mana bank sentral dan pemerintah memiliki stance atau pandangan yang sama, yakni stability over growth atau memprioritaskan stabilitas sambil menjaga momentum pertumbuhan.

"Keputusan ini bisa membantu penguatan daya tahan ekonomi Indonesia terhadap tekanan eksternal baik trade war AS vs Tiongkok, risiko geopolitik, perlambatan ekonomi global, masih melemahnya harga komoditas dan kebuntuan solusi Brexit," kata Ryan.

Relaksasi kebijakan makroprudensial seperti LTV, RIM dan PLM dan kebijakan lanjutannya bisa diperkuat sehingga bauran kebijakan BI akan sangat tepat menjadi "jamu manis" untuk memperkuat daya tahan perekonomian nasional.

Kini, setelah ketidakpastian ekonomi global sudah terukur dan dipastikan perang dagang berlanjut yang berdampak ke pelambatan ekonomi global, maka bank-bank sentral mulai menurunkan suku bunga dengan tujuan untuk memperkuat perekonomian domestik masing-masing negara.

BI pun, kembali melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga BI 7day Reverse Repo Rate 0,25 persen ke level 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility 25 bps menjadi 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility juga turun 25 bps menjadi 6,50 persen.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top