Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Qualcomm Optimistis Bisa Akuisisi NXP

Foto : AFP/LLUIS GENE

Bos Qualcomm l Presiden Qualcomm, Cristiano Amon, saat berpidato di ajang Mobile World Congress, Barcelona, Spanyol, pada Februari lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Perusahaan pe-rangkat keras Qualcomm, dijadwalkan akan bertemu dengan Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar (SAMR) Tiongkok, di Beijing, Tiongkok, pekan ini. Sejumlah narasumber mengatakan, pertemuan digelar untuk membahas pengamanan izin akuisisi senilai 44 miliar dollar AS atas perusahaan semikonduktor asal Belanda, NXP Semiconductors NV. Narasumber tersebut mengatakan, saat ini, Qualcomm tengah mempersiapkan presentasi baru ke SAMR yang bertujuan untuk mendapatkan jaminan akhir.

Rencana akuisisi itu mencuat di tengah ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS)-Tiongkok yang meningkat. Sumber itu mengatakan kesepakatan akan sangat dipengaruhi kemajuan pembicaraan bilateral kedua negara. Kesepakatan itu telah setujui oleh delapan dari sembilan regulator global, sementara izin terakhir dari Tiongkok yang belum keluar.

"Pertemuan Qualcomm dengan regulator Tiongkok tersebut akan berlangsung sebelum Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross tiba di Tiongkok, Sabtu (25/6)," kata narasumber dalam sebuah taklimat. "Sebelumnya tim Qualcomm dan pejabat SAMR telah melakukan pertemuan di Beijing pada Jumat (24/6), dan pertemuan itu berlangsung lancar serta produktif," imbuh narasumber itu.

Perusahaan Qualcomm yang berbasis di San Diego, AS, itu cukup optimis kesepakatan akan berlanjut, di tengah tanda-tanda mencairnya ketegangan perang tarif impor antara AS dengan Tiongkok.

Pemerintahan Trump sebelumnya telah sepakat untuk mengizinkan perusahaan telekomunikasi Tiongkok, ZTE, kembali berbisnis setelah membayar denda 1,3 miliar dollar AS, dan membuat perubahan manajemen.

Penuntasan dihentikannya pelarangan penjualan ZTE menjadi sangat penting bagi Tiongkok. April lalu, perusahaan itu dilarang membeli komponen teknologi dari perusahaan AS selama tujuh tahun karena melanggar sanksi AS akibat bekerja sama dengan Iran dan Korea Utara.

Ditambahkan oleh nara sumber bahwa meskipun tidak ada hubungan jelas antara kasus ZTE, ketegangan perdagangan Tiongkok-AS dan izin penggabungan Qualcomm-NXP, namun dirasakan semuanya tidak terjadi secara kebetulan terutama dari pemilihan waktu pembicaraan.

"Sejauh mana kedua pihak berkeinginan untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan, jelas memiliki dampak," imbuh salah satu narasumber.

Mulai Kembali

Qualcomm dalam beberapa pekan terakhir telah bergerak untuk memulai kembali pembicaraan akuisisi yang terhenti sejak akhir tahun lalu. Setelah pembicaraan mencapai jalan buntu, April lalu perusahaan itu dipaksa mengisi aplikasi antimonopoli Tiongkok untuk mendapatkan izin kesepakatan NXP.

Indikasi ini semakin jelas setelah Presiden Qualcomm, Cristiano Amon, menghadiri pameran di Provinsi Guizhou, Tiongkok, yang digelar pekan lalu.

Awal bulan ini, SAMR menyetujui investasi Qualcomm dengan BUMN Tiongkok Datang Telecom Technology Co, untuk merancang, dan menguji chipset ponsel pintar, satu tahun setelah usaha patungan resmi diumumkan.

SB/Bloomberg/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top