Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Putusan Janggal, Anak Pahlawan Nasional Adukan Hakim PN dan PT ke Komisi Yudisial

Foto : Koran Jakarta/M. Fachri

Kuasa Hukum dari ahli waris Alm. Dr. Raden Soeharto, Muhammad Ridho Hakiki (tengah), Henry Apriyando (kanan), dan Mochamad Taufiqurrohman (kiri) membawa berkas laporan untuk diserahkan ke Komisi Yudisial (KY), Jakarta, Rabu (11/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut kliennya (Pratiwi), aku Ridho, perjuangannya ini bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga demi menjaga warisan dan kehormatan orangtuanya. Ia berencana menyerahkan tanah tersebut kepada masyarakat setempat untuk digunakan sebagai Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), agar bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sosial yang membawa manfaat bagi warga sekitar.

"Tanah itu akan digunakan untuk kegiatan sosial warga di sini supaya pahalanya mengalir terus ke orang tua kliennya," ujar Ridho.

Namun, upaya Pratiwi untuk mendapatkan kembali haknya atas tanah tersebut menghadapi jalan buntu di pengadilan. Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dan Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta sama-sama memberikan putusan Niet Ontvankelijke Verklaard (NO), yang menyatakan bahwa tuntutan Pratiwi tidak dapat diterima. Padahal, Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa tanah tersebut adalah milik Dr. Raden Soeharto.

Pratiwi pun kini 'mencolek' Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar dapat membantunya menyelesaikan masalah ini. Ia yakin AHY dapat memberikan solusi atas sengketa yang sudah berlangsung lama ini.

"Saya percaya AHY sebagai Menteri BPN bisa membantu dalam menyelesaikan masalah ini. Apalagi ini melibatkan keluarga Pahlawan Nasional," ujar Ridho.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top