Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Thailand

Putri Thaksin Yakin Partainya akan Menang Telak

Foto : AFP/Manan VATSYAYANA

Paetongtarn Shinawatra

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Putri dari mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, Paetongtarn Shinawatra, yang sedang berusaha untuk mengikuti jejak ayah dan bibinya menjadi perdana menteri Thailand, yakin bahwa partainya dapat meraih kemenangan telak pada pemilu mendatang jika ada kebijakan yang lebih baik untuk meringankan beban pemilih.

Paetongtarn, 36 tahun, saat ini secara luas dipandang sebagai kandidat potensial utama partai oposisi Pheu Thai untuk jabatan perdana menteri, bersama dengan taipan properti Srettha Thavisin.

Saat ini ia telah memimpin program kampanye penjangkauan partainya jelang pemilu yang dijadwalkan pada Mei dan mengatakan dia "100 persen siap" untuk menjadi salah satu dari tiga kandidat PM dari partai.

"Saat ini negara perlu diperbaiki, perlu kebijakan yang lebih baik dan orang-orang perlu memiliki kehidupan yang lebih baik," kata Paetongtarn dalam sebuah sesi wawancara saat berkampanye di provinsi timur laut Nong Khai pada Sabtu (28/1).

Dominasi klan Shinawatra dalam politik Thailand telah membantu Paetongtarn muncul sebagai pilihan paling populer untuk posisi PM dalam survei baru-baru ini. Jajak pendapat juga menunjukkan Pheu Thai sebagai partai yang kemungkinan akan memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan berikutnya.

Paetongtarn mengatakan ketidakpuasan publik yang meluas yang berasal dari biaya hidup yang tinggi dan utang rumah tangga akan memperkuat Partai Pheu Thai kembali berkuasa setelah delapan tahun pemerintahan yang didukung militer yang dipimpin oleh Prayut Chan-Ocha.

Pheu Thai, yang memenangkan jumlah kursi terbesar dalam pemilu 2019 namun digagalkan oleh koalisi partai-partai yang dipimpin oleh Palang Pracharath yang didukung militer, merayu para pemilih dengan janji untuk menaikkan upah minimum sebesar 70 persen dan menaikkan harga tanaman sementara memangkas biaya energi.

Manuver Prayut

Prayut, yang pertama kali merebut kekuasaan pada 2014 dengan menggulingkan saudara perempuan Thaksin, Yingluck Shinawatra, telah berjuang untuk mengatasi tekanan inflasi dan tingkat utang rumah tangga yang hampir mencapai rekor.

Prayut sendiri saat ini sedang bermanuver untuk tetap berkuasa dengan bergabung dengan partai baru setelah partai berkuasa Palang Pracharath yang berhasil mendukung pencalonannya pada 2019, akhir pekan lalu memilih pemimpinnya yaitu Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan sebagai satu-satunya calon PM.

Di sisi lain petahana PM Prayut juga sedang mengencarkan kampanyenya dengan partai barunya. Dia mengatakan kepada pendukungnya bahwa pemerintahnya telah berbuat lebih banyak untuk Thailand daripada pendahulunya, dan ia berjanji untuk melangkah lebih jauh jika kembali berkuasa.

"Saya akan melanjutkan pekerjaan saya dengan kemampuan terbaik saya, jika saya mendapat kesempatan," kata dia. ST/Bloomberg/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top