Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 07 Feb 2018, 01:00 WIB

Putri Meninggal Saat Tiba di Mayapada Hospital

olah tkp I Petugas Kepolisian Polres Bandara Soekarno Hatta melakukan olah TKP longsornya dinding penahan terowongan (underpass) Kereta Api Bandara di kawasan Parimeter Selatan Kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (6/2). Longsor tersebut menimbun sebuah mobil dan pada Selasa (6/2) petugas Basarnas berhasil mengevakuasi dua penumpang mobil naas tersebut, satu korban selamat dan satu korban lainnya meninggal setelah mendapat perawatan di RS.

Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal

Kondisi Dianti Diah Ayu Cahyani Putri saat itu mengalami patah pergelangan lengan kiri, patah pada bagian kaki kiri, patah ibu jari kiri, luka lecet pada kepala bagian kanan.

JAKARTA- Dianti Diah Ayu Cahyani Putri , 25 tahun, karyawan GMF Garuda Indonesia, menghembuskan nafas terakhir sesaat setelah tiba di Mayapada Hospital, Selasa (6/2) pagi. Putri merupakan salah satu korban ambrolnya tembok underpass kereta api di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta, Senin (5/2).

Butuh 12 jam bagi petugas Basarnas untuk mengeluarkan Putri dari timbunan tembok dan tanah. Pukul 02.50 WIB, Putri bisa dievakuasi dan segera dilarikan ke RSUD Tangerang. Kondisi korban saat itu mengalami patah pergelangan lengan kiri, patah pada5bagian kaki kiri, patah ibu jari kiri, luka lecet pada kepala bagian kanan.

Namun karena ruang ICU yang tidak memadai, Putri dirujuk ke Mayapada Hospital. Sesampainya di Mayapada Hospital pada pukul 06.10 WIB, Putri tiba-tiba berhenti bernapas. Dokter yang menangani segera memberikan CPR. Namun, nyawa Putri tak tertolong. Pukul 06.43 WIB, Putri dinyatakan meninggal. Jenazahnya telah dimakamkan di Serang, Banten, Selasa (6/2).

Direktur Utama Mayapada Hospital Tangerang Markus Waseso mengatakan, setelah bisa dievakuasi dari reruntuhan tembok, kondisi Putri sangat lemah. Sebelum dirujuk dari RSUD Tangerang menuju Mayapada, tim dokter kedua rumah sakit telah melakukan assessment.

Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan secara cepat oleh tim dokter, ditemukan pembengkakan di daerah leher, paha sebelah kanan, serta memar di perut. Lengan sebelah kiri Putri pun dipasangi gips. Markus mengatakan, meski mengalami sejumlah luka, Putri masih aman untuk melakukan proses pemindahan ke Mayapada.

"Sebelum pasien dirujuk, kami menugaskan dulu tim kami ke sana melakukan assessment ulang bersama tim dari RSUD. Setelah diskusi antara tim RSUD dan tim kami, diputuskan bersama bahwa ini baik untuk dirujuk," ujar Markus saat konfrensi pers di Mayapada Hospital Tangerang, Selasa (6/2).

Markus mengakui memang ada risiko dalam perjalanan saat memindahkan Putri ke Mayapada. Meminimalisir hal itu, pihaknya menyiagakan tim dokter yang terus mendampingi Putri. Mereka juga menyediakan sejumlah peralatan medis lainnya seperti infus dan tabung oksigen.

"Memang ada risiko di dalam pengiriman. Tapi kami jaga semaksimal mungkin dengan memonitor di dalam perjalanan dengan pemasangan infus dan siap membantu oksigen. Harapan kami kan itu waktu yang sangat kritis, jadi ada kesempatan untuk bisa memberikan pertolongan yang lebih seandainya pasien bisa ditangani," ujar Markus.

Berhasil Dievakuasi

Sementara itu, Mukhmainnah, rekan Putri, telah meninggalkan Unit Gawat Darurat RS Siloam Karawaci Tangerang. Saat ini, Mukhmainnah telah dipindahkan ke ruangan High Care Unit (HCU) yang terletak di lantai 3 RS Siloam Karawaci Tangerang.

Setelah terjebak selama lebih dari 12 jam, Mukhmainnah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian pukul 07.00 WIB pagi tadi. Ia pun langsung dilarikan ke RS Siloam Karawaci.

"Iya, sudah dipindahkan ke HCU," kata Syamsudin Ismail, ayah korban, di lobi rumah sakit pada Selasa (6/2). pin/nis/P-4

Redaktur: Khairil Huda

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.