Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Putra Mahkota Saudi: Wanita Muslim Tidak Perlu Berhijab

Foto : Istimewa

Wanita Saudi menghadiri pameran penerbangan di Riyadh.

A   A   A   Pengaturan Font

RIYADH - Penguasa de facto kerajaan Arab Saudi,Pangeran Mohammad Bin Salman (MBS) mengatakan wanita di Arab Saudi tidak perlu mengenakan abaya, jubah longgar hitam yang menjadi busana khas Timur Tengah, selama pakaian mereka "layak dan terhormat". Ini berarti tidak perlu berhijab.

Dengan naiknya kekuasaan MBS, negara kerajaan tersebut telah melihat perluasan hak-hak untuk perempuan, termasuk keputusan untuk mengizinkan perempuan menghadiri acara olahraga dan hak untuk mengemudikan mobil mulai musim panas ini. Perubahan tersebut dipuji sebagai bukti tren progresif menuju modernisasi di negara kerajaan yang tradisional konservatif.

"Hukumnya sangat jelas dan diatur dalam hukum syariah (hukum Islam) bahwa perempuan memakai pakaian yang layak dan terhormat, seperti laki-laki," kata Mohammad dalam wawancara dengan televisi CBS, Minggu (23/1).

"Namun, ini tidak secara khusus menentukan abaya hitam atau penutup kepala hitam. Keputusan sepenuhnya diserahkan kepada wanita untuk memutuskan jenis pakaian yang layak dan terhormat apa yang dia pilih untuk dikenakan."

Seorang ulama senior mengatakan bulan lalu bahwa wanita harus berpakaian sopan, tetapi ini tidak mengharuskan mengenakan abaya.

"Namun, ini tidak secara khusus menentukan abaya hitam atau penutup kepala hitam. Keputusan sepenuhnya diserahkan kepada wanita untuk memutuskan jenis pakaian yang layak dan terhormat apa yang dia pilih untuk dikenakan," tuturnya.

Namun masih belum jelas apakah pernyataan ini menandakan perubahan dalam penegakan aturan berpakaian bagu perempuan di Arab Saudi.

Arab Saudi tidak memiliki aturan hukum tertulis untuk mengikuti teks-teks yang aturan syariah, dan polisi serta pengadilan telah lama memberlakukan aturan berpakaian, yang ketat yang mengharuskan wanita mengenakan abaya dan dalam banyak kasus untuk menutupi rambut dan wajah mereka.

Tetapi negara itu telah menyaksikan iklim baru kebebasan sosial yang berani, dengan naiknya putra mahkota berusia 32 tahun itu ke tampuk kekuasaan, setelah beberapa dekade diduduki sang ayah,Raja Salman.

Seperti dikutip dari Gulfnews, wanita Saudi telah mulai mengenakan abaya yang lebih berwarna dalam beberapa tahun terakhir, biru muda dan merah muda sangat kontras dengan hitam tradisional. Abaya terbuka di atas rok panjang atau jeans juga menjadi lebih umum di beberapa bagian negara.

Pada 8 Maret, sekelompok wanita di kota Jeddah, memperingati Hari Perempuan Internasional dengan menjalankan salah satu kebebasan yang baru mereka peroleh: hak untuk melakukan olah raga joging.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top