Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Puting Beliung Rusak Ratusan Rumah Warga

Foto : ANTARA/HO-Humas Pemkab Bogor

Bangunan rusak akibat puting beliung di Desa Cimayang, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ratusan rumah warga rusak dihajar angin puting beliung di Desa Cimayang, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Senin (2/9) petang.

Plh Pj Bupati Bogor, Suryanto Putra, Selasa (3/9), menjelaskan saat ini Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang asesmen rumah yang rusak untuk penyaluran bantuan.

"Bantuan yang akan diberikan dalam rentang 10 juta hingga 30 juta," jelas Suryanto. Berdasarkan data sementara, jumlah rumah mengalami rusak mencapai 244. Rinciannya, rusak ringan sebanyak 177 unit, rumah rusak sedang 57 unit, rumah rusak berat sebanyak 10 unit.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logitik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, menyebutkan peristiwa angin puting beliung di Desa Cimayang, Pamijahan, menelan dua korban jiwa. Adam mengungkapkan bahwa dua korban tersebut, Pendi (45) dan Wanto (40). Keduanya meninggal dunia setelah tertimpa reruntuhan bangunan.

"Selain Pendi dan Wanto, ada empat korban lain yang luka-luka. Korban seluruhnya enam orang. Saat ini sudah dibawa di RSUD Leuwiliang," kata Adam. Peristiwa tersebut terjadi Senin (2/9) petang saat cuaca sebagian besar wilayah Kabupaten Bogor hujan lebat disertai angin kencang. Korban yang dirawat di RSUD Leuwiliang adalah Suyoto, Iman Gojali, Tofik, dan Wiwaluyo.

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, memastikan pemerintah daerah setempat bertindak cepat dalam menangani dampak bencana alam puting beliung di Desa Cimayang, Pamijahan. Rudy mengatakan ini saat mengunjungi lokasi kejadian. Dia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bogor segera menjalankan tanggap darurat.

"Saya sudah minta Pemkab Bogor segera memperbaiki rumah warga dan fasilitas umum yang rusak," ungkap Rudy.Menurutnya, respons cepat pemerintah diperlukan untuk mengurangi penderitaan masyarakat terdampak.

"Sebagai Ketua DPRD dan atas nama seluruh anggota, saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah ini. Saya akan mendorong agar penanganan darurat segera dilakukan," tandas Rudy.

Rudy juga minta Pemkab Bogor segera menginventarisasi jumlah korban dan tingkat kerusakan rumah. Dia berharap, distribusi kebutuhan pokok seperti sembako dan air bersih segera dilakukan. Juga perlu segera membangun fasilitas pengungsian dan dapur umum.

"Saya minta Pemkab Bogor mendata secara rinci rumah warga dan fasilitas umum yang rusak. Semua kerusakan harus segera diperbaiki menggunakan anggaran Biaya Tak Terduga APBD 2024," ujarnya.

Kota Bogor

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Hidayatulloh, mencatat sedikitnya 22 kejadian bencana usai hujan deras dan angin kencang Senin (2/9). Saat ini personel masih melakukan asesmen di lapangan. Hidayatulloh menyebutkan dari 22 kejadian, 13 di antaranya pohon tumbang, 7 atap rumah ambruk.

"Dari laporan, bahkan ada rumah yang atapnya terbawa angin," ujarnya. Hidayatulloh menuturkan, untuk pohon tumbang sudah ditangani. Untuk atap rumah ambruk masih ditangani.

Menurutnya, rumah yang masih memungkinkan akan dipasang terpal. Jadi, penghuni tidak perlu direlokasi ke huntara. "Tetapi sejauh ini tidak ada yang diungsikan," jelasnya.

Hidayatulloh mengimbau aparat wilayah untuk mengedukasi warga terkait mitigasi musim hujan. Ini terutama untuk tidak berteduh di bawah pohon. Jangan memarkirkan kendaraan di bawah pohon saat hujan deras dan angin kencang.

Selain itu, katanya, warga yang tinggal di lokasi rawan bencana seperti longsor, hendaknya mengevakuasi diri terlebih dulu.

"Aparat setempat harus melakukan early warning system. Mereka juga harus mengingatkan agar warga menghindari lokasi rawan bencana," ucapnya. wid/Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top