Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perlombaan Senjata I Kremlin Mulai Produksi dan Uji Misil Hipersonik Zirkon

Putin: Russia Telah Modernisasi Alutsista Nuklir

Foto : AFP/Dmitry AZAROV 

Naik Pesawat Bomber | Presiden Russia, Vladimir Putin (tengah) menuruni tangga usai menerbangkan pesawat bomber strategis Tupolev Tu-160M di Kazan pada Kamis (22/2). Dalam pidatonya, Presiden Putin menegaskan bahwa Russia saat ini telah memodernisasi 95 persen kekuatan nuklir strategisnya.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Presiden Vladimir Putin pada Jumat (23/2) mengatakan bahwa 95 persen kekuatan nuklir strategis Russia telah dimodernisasi dan Angkatan Udara Russia baru saja menerima pengiriman empat pesawat pembom berkemampuan nuklir supersonik baru.

Pernyataan Putin itu dilontarkan dalam rekaman pidatonya untuk memperingati Hari Pembela Tanah Air Russia, sehari setelah ia menerbangkan pesawat bomber strategis berkemampuan nuklir Tu-160M ??yang dimodernisasi.

Dalam pidatonya, Presiden Putin sebagian besar membicarakan apa yang menurutnya merupakan pencapaian kompleks industri militer. Pesannya menyatakan bahwa triad nuklir Russia yaitu kemampuan nuklir strategis darat, laut dan udara yang mutakhir, akan terus dimodernisasi.

"Dengan menggabungkan pengalaman tempur kami yang sebenarnya, kami akan terus memperkuat angkatan bersenjata dengan segala cara yang memungkinkan, termasuk upaya memperlengkapi kembali dan modernisasi," kata Presiden Putin.

"Saat ini, pangsa senjata dan peralatan modern dalam kekuatan nuklir strategis telah mencapai 95 persen, sedangkan komponen angkatan laut dalam triad nuklir hampir mencapai 100 persen," tutur dia.

Putin pun mengatakan bahwa Russia telah memulai produksi serial misil hipersonik Zirkon barunya dan sistem serangan baru tersebut, yang tidak ia sebutkan secara spesifik, sedang diuji.

Kapal selam strategis baru pun telah ditambahkan ke angkatan laut, dan empat pesawat bomber berkemampuan nuklir Tu-160M ??dari jenis yang diterbangkannya pada Kamis (22/2) baru saja dikirim ke angkatan bersenjata.

Pesawat bomber yang diterbangkan Putin pada Kamis ini mampu membawa 12 misil jelajah atau 12 misil nuklir jarak pendek dan mampu terbang sejauh 12.000 kilometer non-stop tanpa mengisi bahan bakar. Pesawat ini diketahui bisa diterbangkan oleh empat awak.

Putin, 71 tahun, diketahui pernah menerbangkan pesawat Tu-160 versi lama pada 2005 saat latihan. Berdasarkan kontrak yang diteken pada 2018, 10 pesawat bomber nuklir Tu-160M ??yang telah dimodernisasi akan dikirim ke Angkatan Udara Russia hingga 2027.

Tupolev, produsen pesawat bomber ini mengatakan versi modern pesawatnya 60 persen lebih efektif dibandingkan versi lama dengan peningkatan signifikan pada persenjataan, navigasi, dan avionik.

Langkah Putin menerbangkan pesawat bomber supersonik baru ini mungkin dilihat di Barat sebagai pengingat akan kemampuan penggentaran nuklir Moskwa.

Peringatan AS

Terkait kemampuan senjata nuklir Russia, pada Kamis pejabat Amerika Serikat (AS) yang berbicara tanpa menyebut jati dirinya, memperingatkan Russia agar tidak meluncurkan senjata antisatelit bersenjata nuklir baru.

Peringatan pejabat AS tersebut muncul dua hari setelah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa AS yakin Russia sedang mengembangkan senjata semacam itu.

Peluncuran senjata semacam ini, kata sumber itu, dapat mengganggu segalanya mulai dari komunikasi militer hingga layanan transportasi berbasis telepon.

Pejabat AS pun mengatakan bahwa Washington DC telah memperingatkan Russia agar tidak meluncurkan senjata semacam itu.

The Wall Street Journalpertama kali melaporkan peringatan tersebut, dengan mengatakan bahwa AS mengatakan kepada Russia bahwa senjata semacam itu akan melanggar Perjanjian Luar Angkasa dan membahayakan kepentingan keamanan nasional AS.ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top