Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Putin Kunjungi Krimea Pasca ICC Keluarkan Perintah Penangkapan

Foto : AFP

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Krimea dalam sebuah kunjungan mendadak untuk memperingati sembilan tahun aneksasi semenanjung Krimea oleh Rusia dari Ukraina.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Krimea dalam sebuah kunjungan mendadak untuk memperingati sembilan tahun aneksasi semenanjung Krimea oleh Rusia dari Ukraina.

Putin pada Sabtu (18/3) disambut gubernur Sevastopol yang dilantik Rusia, Mikhail Razvozhayev. Ia dibawa ke pusat anak-anak baru dan sekolah seni. Menurut pejabat itu, kedatangan Putin adalah kunjungan mendadak.

"Presiden kita Vladimir Vladimirovich Putin tahu bagaimana cara memberi kejutan. Dengan cara yang baik," kata Razvozhayev di aplikasi Telegram.

"Tapi Vladimir Vladimirovich datang sendiri. Dia sendiri. Karena pada hari bersejarah seperti itu, Presiden selalu bersama Sevastopol dan rakyat Sevastopol," kata pejabat yang ditunjuk Moskow itu.

Media televisi pemerintah Rusia menunjukkan Putin mengunjungi kota pelabuhan Sevastopol di Laut Hitam, ditemani Razvozhayev.

Razvozhayev mengatakan di Telegram, Putin diharapkan ikut serta dalam pembukaan sekolah seni anak-anak melalui tautan video.

Media pemerintah tidak segera menyiarkan komentar apa pun dari Putin, sehari setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya dan menuduhnya melakukan kejahatan perang mendeportasi ratusan anak secara ilegal dari Ukraina.

Putin belum berkomentar secara terbuka tentang surat perintah tersebut. Juru bicara Kremlin menyebutnya "batal dan tidak berlaku" dan mengatakan isu yang diangkat ICC "keterlaluan dan tidak dapat diterima".

Rusia merebut Krimea pada 2014, delapan tahun sebelum invasi ke Ukraina.Ukraina mengatakan akan berjuang untuk mengusir Rusia dari Krimea dan semua wilayah lain yang telah diduduki Rusia dalam perang selama setahun.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top