Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Putin Ketar-ketir! Alami Kerugian Besar, Rusia Disebut 'Mulai Gagal' dalam Perang Ukraina

Foto : The Hill

Presiden Rusia Vladimir Putin.

A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan upaya perang Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina "mulai gagal di banyak bidang". Ia menilai Rusia tidak akan pernah sepenuhnya menduduki Ukraina karena mengalami kerugian besar dalam hal peralatan dan pasukan.

Penilaian itu disampaikan Wallace pada konferensi donor internasional di Kopenhagen, Denmark, Kamis (11/8). Di sana negara-negara Barat menjanjikan bantuan militer berkelanjutan untuk Ukraina.

Dikutip dari Newsweek, Wallace mengatakan Putin telah kehilangan harapan bahwa negara-negara Barat akan lelah mendukung Ukraina setelah lima bulan perang. Namun, sebaliknya, Wallace justru berkata "Keinginan kami meningkat untuk membantu Ukraina."

"(Pasukan Rusia) sejauh ini telah gagal, dan tidak mungkin berhasil menduduki Ukraina," katanya.

"Invasi mereka telah goyah dan terus-menerus dimodifikasi ulang sampai-sampai mereka benar-benar hanya fokus di bagian selatan dan timur," tambahnya.

Pada saat yang sama, Menteri Pertahanan Denmark Morten Bodskov mengumumkan pada konferensi tersebut bahwa 26 negara setuju untuk menyumbangkan 1,5 miliar euro dalam paket bantuan militer ke Ukraina.

Baru-baru ini, Uni Eropa telah menyumbangkan 2 miliar euro dalam bantuan militer ke Ukraina. Itu di atas 2,3 miliar poundsterling yang telah diberikan Inggris dan 9,8 miliar dolar AS dari Amerika Serikat.

Terlepas dari dukungan yang telah diberikan Inggris, Wallace mengatakan komitmen baru itu menunjukkan bahwa komunitas internasional teguh dalam menggagalkan apa yang disebutnya "ambisi Putin di Ukraina." Dia mengatakan bahwa tekad itu membuahkan hasil.

Perang yang telah berlangsung selama lima bulan dikatakan Wallace "sangat jauh" dari operasi tiga hari yang semula direncanakan oleh Kremlin.

Setelah kemunduran awal, pasukan Rusia telah mengalihkan perhatian mereka ke selatan Ukraina di sepanjang pantai Laut Hitam dekat semenanjung Krimea yang diduduki.

Mengutip Newsweek, Pentagon memperkirakan bahwa Rusia telah kehilangan 70.000 hingga 80.000 personel militer dalam waktu kurang dari enam bulan.

Pasokan senjata canggih Barat disebut telah membawa keberhasilan bagi militer Ukraina dalam menyerang sasaran militer Rusia saat melakukan upaya untuk merebut kembali tanah yang diduduki di dekat kota selatan Kherson.

Berbicara pada konferensi tersebut, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan dia tidak dapat mengungkapkan rincian tentang bagaimana dukungan militer akan digunakan, tetapi ia mengaku senang dengan kesepakatan yang dicapai dengan negara-negara donor mengenai dukungan jangka panjang.

"Saya senang bahwa kita semua memiliki akal sehat bahwa tidak ada waktu untuk kelelahan," katanya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top