Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemilu Russia

Putin Janji Entaskan Angka Kemiskinan

Foto : AFP/Yuri KADOBNOV

Pidato Putin I Awak media sedang menyaksikan Presiden Russia, Vladimir Putin, sedang berpidato dihadapan Dewan Federal di Pusat Pemeran Manezh, Moskwa, pada Kamis (1/3). Pidato Putin yang mengangkat isu pengentasan kemiskinan ini disampaikan jelang pelaksanaan pilpres Russia pada 18 Maret mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Presiden Russia, Vladimir Putin, dalam pidato kenegaraan yang diucapkan pada Kamis (1/3) menyatakan akan menurunkan angka kemiskinan hingga menjadi separo dalam kurun waktu 6 tahun mendatang. "Kita harus mengurangi angka kemiskinan menjadi setengahnya," kata Presiden Russia itu.

Berdasarkan data yang digenggam Putin, ada 20 juta warga Russia yang berada dibawah garis kemiskinan saat ini. Angka ini menurun dari sebelumnya yang berjumlah 42 juta pada tahun 2000.

Janji pemimpin Russia ini merupakan garis besar kebijakan untuk masa jabatan presiden selama enam tahun mendatang. Russia akan menggelar pemilihan umum untuk memilih presiden pada 18 Maret mendatang.

Isu-isu domestik jadi andalan program kampanye Putin dengan anggapan bahwa tahun-tahun mendatang merupakan hal yang paling menentukan bagi masa depan Russia.

"Kesejahteraan Russia dan warganya mesti jadi landasan bagi apapun dan kita harus membuat perubahan," kata Putin, 65 tahun, saat pidato yang disiarkan oleh televisi secara nasional dihadapan Dewan Federal di Pusat Pemeran Manezh, Moskwa.

Dalam pidatonya, Putin menyerukan bahwa perlunya pengembangan teknologi bagi memperbaiki standar hidup dan perekonomian Russia. "Tertinggal di bidang teknologi jadi ancaman dan musuh utama kita," paparnya. "Untuk bisa maju dan melakukan pembangunan secara dinamis, kita perlu memperluas kebebasan di berbagai aspek," pidatonya dihadapan elite politik Russia.

Isu Ekonomi

Saat berpidato, Putin juga membahas perlunya mendorong perekonomian yang saat ini melambat karena resesi berkepanjangan akibat anjloknya harga minyak dan sanksi internasional terkait aneksasi ke Ukraina.

Untuk membereskan semua ini, Putin menyerukan perlunya atmosfer yang bisa meningkatkan perkembangan serta pemberantasan hambatan bisnis.

"Semua tekanan dan hambatan bisnis tak bisa diterima, karena akan memupus kepercayaan rakyat terhadap aturan hukum dan keadilan," cetusnya.

Putin sebelumnya telah memimpin Russia selama lebih dari 18 tahun. Jika pada pilpres mendatang ia menang lagi, maka Putin akan berkuasa hingga 2024. Masa jabatan ini belum melebihi masa jabatan pemimpin Russia terlama yaitu Joseph Stalin yang sempat berkuasa selama 30 tahun.

Diwartakan pula bahwa tingkat partisipasi rakyat dalam pilpres Maret mendatang diperkirakan cukup tinggi yaitu bisa mencapai angka 70 persen. Tingginya partisipasi ini karena faktor pemilih pemula yang konon sebagian besar mendukung Putin.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top