Jum'at, 15 Nov 2024, 00:00 WIB

Pupuk Indonesia Gunakan Bahan Baku Hijau

Netralitas Karbon pada pupuk

Foto: Antara

JAKARTA - Pupuk Indonesia terus merealisasikan komitmennya mencapai dekarbonisasi. Dalam Conference of the Parties (COP) UN Climate Change Conference ke-29 di Azerbaijan, perusahaan itu menegaskan akan menggunakan amonia, sebagai bahan baku utama.

Amonia dikenal sebagai bahan utama produksi pupuk, seperti urea, NPK, ZA, yang sangat vital untuk pertanian. Saat ini, produksinya masih menghasilkan karbon (amonia abu-abu), tetapi dengan inovasi teknologi, proses produksi amonia pada masa depan akan jauh lebih rendah karbon (amonia biru) dan bahkan bebas karbon (amonia hijau).

Selain untuk pupuk, amonia hijau dan biru menjadi solusi bahan bakar ramah lingkungan. “Amonia akan semakin banyak digunakan di sektor energi dalam dekade mendatang sebagai bahan bakar transisi, karena sifatnya yang bebas karbon. Kami melihat tren ini dan siap memasok amonia untuk sektor energi,” jelas Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, saat menghadiri CEO Dialog on Climate Action, Paviliun Indonesia di COP29 melalui keterangannya, Kamis (15/11).

Pupuk Indonesia melihat permintaan amonia biru dan hijau akan meningkat pesat di masa depan. Menjawab tren ini, perusahaan telah menyiapkan peta jalan strategis untuk meningkatkan kapasitas amonia dari 7 juta menjadi lebih dari 12 juta ton pada 2045 dengan dominasi amonia hijau pada seluruh fasilitas produksi di Pupuk Indonesia Grup.

“Pada 2030, kami akan mulai memproduksi amonia hybrid di Aceh melalui anak perusahaan kami, Pupuk Iskandar Muda. Pada 2035, kami berencana memperkenalkan amonia biru. Pada 2045, kami akan memperkenalkan amonia biru dalam skala yang lebih besar,” ujar Rahmad. 

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan: