Pulau Kelapa Dua Punya Kearifan Lokal Pengaruh Suku Bugis
Papan nama wisata Pulau Kelapa Dua di Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu pada Rabu (25/1/2023).
Foto: ANTARA/HO-Kominfotik Kepulauan SeribuJAKARTA - Pulau Kelapa Dua di Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta tidak hanya memiliki pemandangan bawah laut yang indah, namun juga mempunyai kearifan lokal pengaruh Suku Bugis di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sekretaris Kelurahan Pulau Kelapa Nuralim di Jakarta, Rabu, mengatakan kearifan lokal Suku Bugis mempengaruhi bentuk rumah-rumah adat termasuk menu makanannya.
Hampir seluruh masyarakat yang bermukim di Pulau Kelapa Dua atau sekitar 99 persen penduduknya merupakan masyarakat Bugis. Bahkan masih banyak penduduk yang mempertahankan jenis rumah panggung yang merupakan ciri khas dari masyarakat Bugis.
Selain itu, juga ada kuliner khas Bugis yang bisa dengan mudah ditemukan di sini.
"Di sini adaResto Apung yang menjual berbagai macam menu makanan Bugis," kata Nuralim.
Sehingga, menurut dia, pulau yang memiliki luas 1,9 hektare itu dapat pula disebut sebagai lokasi wisata budaya, di antara banyaknya destinasi wisata laut di sana yang wajib untuk dikunjungi dan diketahui.
"Pengunjung Pulau Kelapa Dua akan disuguhkan indahnya suasana alam yang mampu membuat betah, yakni Taman Mangrove hingga penangkaran penyu," ujar Nuralim.
Sehingga tidak heran kalau Pulau Kelapa Dua menjadi salah satu destinasi menyelam bawah laut (snorkeling) yang cukup direkomendasikan di Jakarta, jelas Nuralim.
Apalagi jarak yang harus ditempuh wisatawan dari Jakarta ke Pulau Kelapa Dua kurang lebih hanya 2-3 jam perjalanan.
"Tidak begitu jauh dari tengah kepadatan aktivitas hiruk pikuk Jakarta. Tapi Pulau Kelapa Dua memiliki sejuta pesona yang tidak kalah menarik dengan objek wisata lainnya," kata Nuralim.
Sebelumnya, pengaruh kearifan lokal Suku Bugis di Jakarta terdapat pada arsitektur rumah di Pulau Sabira, Kelurahan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu Utara.
Keberadaan arsitektur berkearifan lokal Suku Bugis di Pulau Sabira, kata tokoh masyarakat setempat Muhammad Ali Kurniawan dikarenakan mayoritas penduduk di pulau paling utara Provinsi DKI Jakarta itu berasal dari Sulawesi Selatan.
Berita Trending
- 1 Mai Hang Food Festival Jadi Ajang Promosi Kuliner Lokal Labuan Bajo
- 2 Otorita Labuan Bajo: Mai Hang Food ajang promosi kuliner lokal
- 3 Jenderal Bintang Empat Akan Lakukan Ini untuk Dukung Swasembada Pangan
- 4 Warga Dibekali Literasi Digital Wujudkan IKN Kota Inklusif
- 5 Butuh Perjuangan Ekstra, Petugas Gabungan Gunakan Perahu Salurkan Bantuan ke Lokasi Terisolasi
Berita Terkini
- Pertamina Siapkan Satgas Nataru 2024/2025 untuk Jamin Pasokan Energi Aman
- Dirjen Reni: Subsektor IKFT Diandalkan untuk Kejar Target Pertumbuhan 8 Persen
- Aksi Relawan PRUVolunteers Bersih-Bersih Pantai di Banten
- Hadapi Gejolak Geopolitik, Ditjen IKFT Kemenperin Gelar Kegiatan Outlook di Jogya
- PLN Dukung Stimulus Ekonomi dari Pemerintah, 97% Pelanggan Rumah Tangga Peroleh Diskon Setengah Harga