![Publik Berhak Curiga atas Impor Beras hingga 2,8 Juta Ton](https://koran-jakarta.com/images/article/publik-berhak-curiga-atas-impor-beras-hingga-2-8-juta-ton-240119004638.jpg)
Publik Berhak Curiga atas Impor Beras hingga 2,8 Juta Ton
![Publik Berhak Curiga atas Impor Beras hingga 2,8 Juta Ton](https://koran-jakarta.com/images/article/publik-berhak-curiga-atas-impor-beras-hingga-2-8-juta-ton-240119004638.jpg)
MASYHURI Guru Besar Fakultas Pertanian UGM - Sayangnya, kita tidak mendengar sama sekali usaha meningkatkan produksi sejak 1,5–2 tahun lalu ketika El Nino sudah diprediksi akan terjadi.
"Kita berhak curiga memang ada yang diuntungkan dari aktivitas impor sekarang ini. Ada yang sedang butuh duit besar. Masyarakat berhak curiga karena faktanya angka produksi tidak naik di tengah ancaman El Nino dan angka impor begitu besar," papar Masyhuri.
Senada dengan Masyhuri, Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengatakan dari kacamata ekonomi politik, hampir setiap penyelenggaraan pemilu ada importasi komoditas. Tahun 2018 ada, termasuk tahun 2023-2024 ini memang ada importasi komoditas, kali ini beras.
"Bansos yang digelontorkan bisa digunakan untuk kepentingan politik. Tengok saja nanti yang bisa memanfaatkan bansos ini siapa saja," tegas Huda.
Dari sisi pertanian, kebijakan impor itu semakin membuat petani tidak bisa menikmati keuntungan optimal. Terlebih kemungkinan akan datang di Februari-Maret yang biasanya sudah ada yang panen musim tanam 1 (MT1).
"Bisa dibilang panen raya juga. Padahal El Nino sudah terjadi sejak tahun lalu, namun tidak belajar dari kebijakan sebelumnya, Bapanas (NFA) malah melanggengkan importasi," tandas Huda.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya