Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi

PTPP Berencana Divestasi 3 Proyek Infrastruktur

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berencana mendivestasi sebagian kepemilikan dalam tiga proyek infrastrukturnya, di antaranya Tol Pandaan-Malang, Tol Kualanamu-Tebing Tinggi, dan Pelabuhan Kuala Tanjung. Perseroan membidik dana segar hasil divestasi sekitar 500 miliar rupiah.

Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto, mengatakan Perseroan berencana melepas 15 persen kepemilikannya di dalam Tol Kualanamu-Tebing Tinggi, 35 persen Tol Pandaan-Malang, dan 25 persen kepemilikan pada Pelabuhan Kuala Tanjung.

"Divestasi kami lakukan pada aset yang kepemilikannya di atas 20 persen dan telah beroperasi seperti tol Pandaan-Malang, Medan-Kualanamu-Tebing tinggi dan Pelabuhan Kuala Tanjung. Kami kurangi secara bertahap aset yang sudah beroperasi," ungkapnya di Jakarta, Selasa (30/4).

Tujuan dari divestasi untuk membantu tambahan dana dalam berinvestasi dan memenuhi alokasi belanja modal (capital expendicture/capex). Pada tahun ini total belanja modal yang disiapkan mencapai 9 triliun rupiah. Proporsi pendanaan belanja modal 30 persen berasal dari kas internal Perseroan dan 70 persen dari pinjaman perbankan.

Adapun, penggunaan belanja modal tahun ini mayoritas akan dialokasikan untuk sektor energi 3,3 triliun rupiah dan infrastruktur 2,4 triliun rupiah. Terkait pembentukan holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan, saat ini masih dalam proses dan terus berjalan. Pembentukan holding pun tinggal menunggu persetujuan dari Presiden untuk pengesahannya.

Direktur Utama PTPP, Lukman Hidayat, menjelaskan pada dasarnya kebijakan pembentukan holding BUMN Perumahan jalan terus. Perseroan pun telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Terkait dividen, Perseroan memutuskan akan membagikan dividen 20 persen dari raihan laba bersih tahun 2018 yang mencapai sekitar 300 miliar rupiah.

Pemberian dividen telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (30/4) dan akan dilakukan pada akhir Mei 2019.

Menurut Agus, perusahaan sengaja memutuskan rasio dividen sebesar 20 persen guna memberikan cadangan lebih untuk kas perusahaan, sehingga bisa menggunakan sisa laba bersih untuk membangun proyek infrastruktur.

"Rasio dividen ini memberikan ruang fleksibilitas keuangan kami untuk mendanai modal kerja, hingga pelaksanaan investasi investasi sekaligus memperkuat struktur modal," kata dia.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top