Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mitigasi Gempa

PT MRT Jakarta Beri Panduan saat Gempa

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT MRT Jakarta memberi panduan standar dalam menghadapi gempa bumi bagi masyarakat yang berada di stasiun maupun saat menggunakan kereta Moda Raya Terpadu (MRT).

"Bagi penumpang yang berada di Stasiun MRT Jakarta diimbau untuk berlindung di tempat aman sampai guncangan berhenti," kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, di Jakarta, Sabtu (3/8)

Sementara itu, bagi penumpang yang berada di kereta, diimbau untuk berpegangan pada handrail (pegangan di dalam kereta) sampai guncangan berhenti. Penumpang diimbau untuk tenang dan tidak melakukan tindakan gegabah, tetap berada di dalam kereta. Petugas di dalam kereta akan membuat pengumuman lewat radio kereta.

"MRT Jakarta akan menghentikan kereta saat terjadi gempa bumi sampai guncangan berhenti dan membuat pengumuman yang tepat kepada penumpang," kata Kamaluddin.

Kamaludin menjelaskan setelah guncangan berhenti, penumpang yang berada di Stasiun MRT Jakarta diharapkan mengikuti arahan petugas di stasiun untuk menuju titik berkumpul di luar stasiun.

"Setelah guncangan berhenti kereta akan melanjutkan perjalanan dengan kecepatan lebih rendah ke stasiun berikutnya," kata Kamaluddin.

"Dalam memberikan pelayanannya, PT MRT Jakarta akan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan setiap penumpang yang menggunakan layanan MRT Jakarta," kata Kamaluddin.

Sementara itu, Kepala UPT Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat Ibu Kota dan pengelola gedung-gedung pencakar langit di Jakarta melakukan pemeriksaan keretakan gedung akibat gempa yang turut mengguncang Jakarta pada Jumat (2/8).

Dia menjelaskan bila ada keretakan bangunan akibat gempa yang berdurasi sekitar 60 detik tersebut maka pemilik bangunan diminta waspada.

"Cek awal kondisi bangungan dengan deteksi keretakan struktur bangunan tiang, balok dan dinding," ujar Ridwan.

Selain itu, untuk meminimalisir adanya korban jiwa atau hal yang tidak diinginkan, masyarakat diminta melaporkan kepada pihaknya jika ada bangunan yang mengalami keretakan akibat gempa.

"Masyarakat bisa segera melaporkan melalui nomor tunggal panggilan darurat 112. Layanan telepon itu dapat diakses masyarakat selama 24 jam," ungkap dia

Diketahui, pada Jumat (3/8) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan telah terjadi gempa magnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,9 pada pukul 19.03 WIB yang berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten.

Gempa bumi tersebut berdasarkan permodelan BMKG berpotensi tsunami di sejumlah wilayah seperti Lampung dan Banten sehingga BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami yang kemudian diakhiri pada pukul 21.35 WIB.

Gempa bumi tersebut juga dirasakan warga ibu kota. Bahkan, PT MRT Jakarta sempat menghentikan operasional kereta selama 10 menit 43 detik akibat gempa tersebut. emh/ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy, Antara

Komentar

Komentar
()

Top