Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PT Cipta Perdana Lancar Tbk, Perusahaan Manufaktur Dari Home Industri yang Kini Menjajaki Lantai Bursa

Foto : Istimewa

Direktur Utama PT Cipta Perdana Lancar Tbk, Hamim (kiri) bersama Direktur, Tjoeng Rino Saputra (tengah) mengamati salah satu item onderdil kendaraan yang baru diproduksi di pabrik pada Sabtu (15/6) di Tangerang Banten.

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG- Berawal dari industri rumahan (home industry) yang didirikan Hamim pada 2007 lalu, PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART), kini telah menjelma menjadi perusahaan yang bergerak di industri manufaktur dengan fokus pada stamping dan assembling parts yang mempekerjakan 235 karyawan di luar mereka yang harian lepas.

Hamim selaku pemilik, pemegang saham dan juga sebagai Direktur Utama PT Cipta Perdana Lancar Tbk mengaku saat memulai usahanya, dia hanya menerima jasa melubangi pin pijakan motor (foot step) dengan upah 75 rupiah per pieces.

Keberanian dan tekad yang kuat mengembangkan usahanya, mendorong dia untuk mengadopsi standar layanan ISO 90001. Dari situ lah cikal bakal, kepercayaan dari customer terus meningkat, apalagi setelah perusahaannya mendapat pendampingan dari Yayasan Dharma Bakti Astra.

Seiring dengan terus berkembangnya perusahaan, maka Hamim pun berencana dalamwaktu dekat untuk melantai di bursa saham Indonesia agar perusahaannya semakin profesional dan tata kelolanya semakin membaik.

Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun dan telah mencatatkan berbagai pencapaian positif, pihaknya pun memutuskan menawarkan saham perdana ke publik atau Initial Public Offering (IPO).

"Kami awalnya memulai dari industri rumahan hanya dengan empat karyawan. Namun, berbekal keteguhan dan keterampilan yang kami miliki, dua tahun setelah itu mulai mendirikan Perseroan Terbatas dan terus memperbesar cakupan bisnis. Nama-nama besar seperti bermitra dengan Yayasan Dharma Bakti Astra, Panasonic, PT Mesin Isuzu Indonesia, PT Surya Toto Indonesia Tbk dan masih banyak perusahaan lainnya telah memercayakan produk kami untuk digunakan ke berbagai produk klien," ungkap Hamim.

Untuk memperluas pangsa pasar, pada 2020, pihaknya melakukan ekspansi dengan mengakuisisi PT Usbersa Mitra Logam di Bekasi, kemudian berlanjut di tahun 2022 dengan membangun pabrik dan kantor baru yang luasnya hingga 23.603 m2 berlokasi di Tangerang.

"Kami harap IPO perseroan dapat mendukung berbagai rencana kerja dan target yang telah dicanangkan sehingga dapat berkontribusi positif pada kinerja perseroan," kata Hamim.

Modal Kerja

Dalam kesempatan itu, Direktur PT Cipta Perdana Lancar Tbk. Tjoeng Rino Saputra yang mengajak para jurnalis mengikuti factory tour mengatakan perseroan berencana melepas 680 juta lembar saham atau maksimal 25 persen dari modal yang ditempatkan.

Adapun harga saham awal ditawarkan (bookbuilding) kata Rino di kisaran 100-105 rupiah per saham dengan target raihan dana IPO mencapai 71,4 miliar rupiah.

"Kami juga akan menerbitkan 680 juta waran seri I secara cuma-cuma bagi pemegang saham baru, di mana setiap satu pemegang saham baru ini akan mendapatkan hak untuk bisa membeli saham dengan harga pelaksanaan kisaran 105-110 rupiah dengan total 74,8 miliar rupiah," papar Rino.

Dana hasil dari IPO akan digunakan perusahaan untuk mendorong ekspansi bisnis dengan alokasi untuk modal kerja atau Capital Expenditure (Capex) 54,39 persen yang terbagi menjadi dua yakni, 54,87 persen untuk pembelian berbagai macam moulding untuk mencetak berbagai komponen otomotif yang diproduksi perseroan dengan total 92 items dice/moulding.

Sedangkan, 45,13 persen untuk pembelian mesin press dengan kapasitas 160T, 200T, 315T, dan 400T untuk menunjang peningkatan produksi.

Setelah dikurangi Capex, selebihnya atau sekitar 45,61 persen untuk Operational Expenditure(Opex). "Kami yakin dengan rencana perseroan yang sudah matang untuk meningkatkan skala bisnis, rencana IPO ini akan berjalan dengan sangat baik," jelas Rino.

Untuk masa penawaran awal akan berlangsung pada 14-24 Juni 2024, kemudian masa penawaran umum pada 1-3 Juli 2024, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan pada tanggal 5 Juli 2024. MNC Sekuritas akan bertindak sebagai penjaminpelaksana emisi efek.

"Kami berpegang teguh pada tiga value utama dalam menghasilkan sebuah produk yakni Quality, Cost, & Delivery. Ketiga core value ini menjadi pegangan kami untuk membuat produk yang tidak hanya berkualitas terbaik namun dapat berkompetisi dengan sehat di dalam industri," katanya.

Rino sangat optimistis, setelah IPO akan mampu meningkatkan target penjualan hingga 20 persen. "Dalam jangka panjang atau lima tahun ke depan, perseroan menargetkan pendapatan per bulan sebesar 100 miliar rupiah," pungkas Rino.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top