Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Art Therapy

Psikoterapi untuk Atasi Trauma Anak Pasca Bencana

Foto : koran jakarta/ imantoko
A   A   A   Pengaturan Font

Menurut psikolog anak, Vera Itabiliana Hadidjojo, seni yang bersifat bebas dapat melebur suasana hati anak, yang penuh dengan tekanan pasca bencana. "Kejadian bencana itu sangat berat, bahkan dapat berdampak pada risiko gangguan kecemasan. Anak-anak itu melihat dan merasakan langsung hebatnya bencana gempa tempo hari, sekolah dan rumah mereka hancur, anggota keluarga dan teman-teman mainnya hilang, bahkan menjadi korban, dan lain sebagainya, sulit diterima anak-anak," jelas Vera.

Melalui terapi seni secara bertahap anak-anak bisa melepas kecemasan melalui berbagai kegiatan seni, seperti melukis, menari atau bernyanyi. "Melalui seni anak-anak bisa mengekplorasi diri sesuai apa yang diinginkanya. Mereka tidak takut salah, dengan sejujur-jujurnya akan mengungkapkan rasa yang ia miliki. Dan umumnya akan kelihatan sisi trauma anak dalam keadaan bencana, karena sangat menggambarkan sisi perasaan traumanya terhadap bencana, dan itu sangat baik untuk penyembuhan dirinya," lanjutnya.

Dan yang perlu diperhatikan pula, anak-anak secara mental tidak sekuat orang dewasa, sehingga orang tua harus peka terhdap kesehatan mental anak, meskipun dari penampakan fisik si anak mungkin terlihat kuat atau tegar sekalipun.

"Ada yang bilang, anak-anak cepat lupa terhadap satu kejadian, itu salah. Apa yang dia lihat, sebenarnya tidak seperti apa yang mereka rasakan. Memang macam-macam ekspresinya, ada yang menangis, diam, histeris. Mereka masih sangat muda dan bingung mau mengeskpesikan seperti apa perasaannya," papar Vera.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top