Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Proses Pengembangan Energi Listrik dari Bahan Olahan Limbah Jerami dan Lumpur

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Fara, dalam memaparkan proses pengolahan jerami padi dan lumpur Sidoarjo hingga menjadi energi listrik. Didahului dengan pengekstrakan limbah jerami lalu diencerkan dan dipisahkan antara cairan dan limbah padatnya. Cairan yang mengandung selulosa ini kemudian diambil untuk dihidrolisis oleh sejenis fungi bernama Aspergillus Niger untuk menghasilkan glukosa.

"Sebanyak satu kilogram limbah jerami dapat menghasilkan 11.362 gram per liter glukosa," ujarnya.

Glukosa selanjutnya dicampurkan dengan lumpur Sidoarjo untuk kemudian diumpankan sebagai makanan bakteri Shewanella Oneidensis MR-1 di dalam elektroda untuk menghasilkan elektron. Lalu elektron ditransmisikan dari anoda ke katoda yang keduanya berbahan carbon cloth twill melalui bahan konduktor resistor.

"Lumpur Sidoarjo yang kerap dianggap sebagai masalah ini mengandung mikroorganisme yang berperan penting dalam proses transfer elektron dalam MFC," kata dia.

Fara melanjutkan, semakin banyak glukosa yang digunakan maka arus listrik yang ditimbulkan akan semakin besar. Hal ini terjadi karena metabolisme bakteri dalam larutan dengan lebih banyak glukosa akan lebih cepat dan pertumbuhan bakteri yang cepat membuat jumlah arus yang lebih besar.

"Daya sebesar 8.515,351 miliwatt dapat dihasilkan dari pemrosesan 11.362 gram glukosa," ujarnya.

Fara dengan empat rekannya membentuk tim dan berharap inovasi ini dapat diteliti lebih lanjut dengan variabel percobaan yang lebih bervariasi. "Harapannya produk ini dapat diimplemantasikan sebagai produk nyata mengatasi permasalahan limbah dan elektrifikasi ramah lingkungan di Indonesia," kata dirinya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top