Propam Periksa 9 Anggota Polres Bekasi Kota
Identifikasi Tujuh Jenazah -- Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Pol Hery Wijatmoko (kedua kiri) dan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh (kedua kanan) memberikan keterangan terkait identifikasi tujuh jenazah korban tenggelam di Kali Bekasi, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Senin (23/9). RS masih identifikasi para korban tewas.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko SuwarsoJAKARTA - Terkait kematian tujuh pria di kali Bekasi, Pondok Gede Permai, Minggu (22/9), akhirnya Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polda Metro Jaya memeriksa sembilan anggota Tim Patroli Polres Bekasi Kota.
"Sampai kini yang diperiksa 9 anggota Patroli Perintis Polres Metro Bekasi Kota," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (23/9). Ade Ary menjelaskan, sembilan anggota tersebut terlibat dalam pembubaran massa yang diduga pelaku tawuran di Jalan Cipendewa Baru, Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Bekasi.
Mereka diperiksa soal SOP (standar operasional prosedur) pembubaran kelompok tawuran. "Jadi, mereka yang melakukan kegiatan cek tempat kejadian perkara, melakukan patroli siber. Kemudian melihat ada yang lagi live melakukan ajakan tawuran. Petugas lalu melakukan cek TKP," katanya.
Ade Ary menjelaskan, Divpropam juga akan mendalami proses mendatangi TKP dan segala bentuk standar operasi prosedurnya. Hal itu yang akan didalami. "Nanti tentunya membutuhkan keterangan saksi di TKP. Siapa yang di TKP tidak hanya personel kepolisian," jelasnya.
Kepolisian menyebutkan, tak ditemukan luka terbuka dan patah tulang dari mayat yang ditemukan di Kali Bekasi, tepatnya belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT 004/RW 008, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat. "Dari hasil sementara tidak ditemukan luka terbuka kepada ketujuh jenazah dan tidak ada patah pada tulang pada alat gerak," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Polisi Wira Satya Triputra di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Minggu (22/9).
Dia menyatakan, memang para remaja ini loncat ke kali sebelum ditemukan menjadi mayat. Kemudian, masih ada beberapa mayat yang belum bisa diidentifikasi.
Kompolnas
Sementara itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) diminta lebih proaktif, jangan menunggu saja. Kompolnas harus segera ambil bagian penyelidikan propam untuk mengetahui kejadian yang sesungguhnya. Ini terutama keterlibatan polisi dalam kasus tersebut.
"Terkait dugaan para remaja melompat ke sungai karena takut polisi patroli, Kompolnas menunggu pembuktian," kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, Senin. Poengky juga menjelaskan sudah merupakan tugas polisi untuk mencegah kejahatan dan memelihara keamanan ketertiban lewat patrol. "Kompolnas mendukung patroli secara rutin," ujarnya.
Dia minta masyarakat membantu Polri mencegah kejahatan. Orang tua dapat menjaga dan mencegah anak-anaknya ikut-ikutan tawuran. Poengky juga mendorong agar Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota untuk menyelidiki secara scientific crime investigation agar hasilnya valid.
"Kompolnas berharap pemeriksaan dilakukan dengan hati-hati, tidak terburu-buru dan melibatkan para ahli," katanya. Dia juga mengharapkan masyarakat sabar menunggu hasil pemeriksaan. "Kami yakin Polda Metro Jaya akan transparan dalam mengungkap kasus ini," katanya.
Kompolnas akan mengawasi penanganan kasus tersebut. "Kami juga mengharapkan jika ada keluarga yang kehilangan anggota, yang diduga merupakan salah satu dari 7 jenazah, segera melapor ke RS Polri Kramat Jati," harap Poengky.
- Baca Juga: Tiga Paslon Sepakat Ciptakan Suasana Kondusif
- Baca Juga: Cermati 25 Indikator TPS Rawan
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh, memperoleh keterangan bahwa di tempat para korban, mereka telah minum-minuman beralkohol. Tetapi ini masih versi polisi.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- Pelatih Persija nilai pemainnya kurang antisipasi skema gol Persebaya
- Pemkab Bantul sebut pelaku usaha perikanan adalah pahlawan pangan
- Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut