Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Indonesia: Unity in Diversity

Promosi Toleransi Beragama Indonesia bagi Mahasiswa Slowakia

Foto : dok. KBRI Slowakia
A   A   A   Pengaturan Font

Pada awal abad ke-20, Bratislava telah menjadi sebuah kota multinasional dan multikultural. Namun, orang-orang Ceko serta Rumania (kaum Gipsi) juga punya peran penting, demikian pula dengan masyarakat Yahudi.

Sebelum Perang Dunia I, hanya sekitar 15 persen penduduknya adalah orang Slowakia. Tetapi, pada 1921, orang Slowakia telah menjadi kelompok populasi terbesar di antara banyak suku bangsa di kota itu. Tak lama kemudian, awan gelap Perang Dunia II membayangi Eropa. Sejarah Bratislava pun memasuki babak menyedihkan, yang merusak keharmonisan etnik di kota itu. Pertama-tama, orang Ceko dipaksa angkat kaki. Lalu, orang Rumania dan penduduk Yahudi dideportasi, dan ribuan akhirnya menemui ajalnya di kamp-kamp konsentrasi.

Seusai Perang Dunia II, mayoritas penduduk berbahasa Jerman juga dideportasi dari kota itu. Pada akhirnya, orang-orang dari berbagai kelompok etnik ini kembali ke kampung halaman mereka, dan kehadiran mereka masih memperkaya suasana Bratislava.

Bratislava sekarang nampak indah. Dari kebunnya, kita dapat menikmati pemandangan kota yang indah terbentang di kedua sisi Sungai Donau. Di bawah bukit itu, persis di bawah daerah kastil, kita menemukan Kota Tua, pusat sejarah Bratislava.

Seraya menyusuri jalan sempit yang penuh keanekaragaman, kita merasa seolah-olah hidup di abad-abad lampau. Wisatawan juga bisa pulang membawa cendera mata yang menarik. Banyak toko yang menjual produk-produk buatan tangan, seperti taplak meja berenda yang cantik atau boneka yang mengenakan kostum nasional.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top