Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Ekonomi

Program PKT Perkuat Ekonomi Masyarakat Bawah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil. Di tengah tekanan ekonomi global, pendapatan masyarakat ekonomi menengah ke bawah terus dijaga agar tetap bertahan menghadapi gejolak.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan lembaga tersebut mengandalkan program padat karya untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat bawah.

"Dengan percepatan realisasi program PKT (Padat Karya Tunai) ini diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global yang terjadi sekarang," ungkapnya di Jakarta, Senin (6/11).

Kata dia, program infrastruktur kerakyatan atau PKT sangat penting bagi masyarakat dengan penghasilan rendah. "Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok," ucap Basuki.

Basuki menyebut hingga Oktober lalu program PKT Sumber Daya Air serap lebih dari 250 ribu pekerja. Total anggaran 4,68 triliun rupiah dan target menyerap 321.939 tenaga kerja. Sementara program padat karya bidang jalan dan Jembatan Tahun 2023 serap 70.125 tenaga kerja.

Berdasarkan data emonitoring pada 30 Oktober 2023, capaian progres keuangan PKT SDA sudah 85,24 persen dan progres fisik sebesar 85,62 persen dengan serapan tenaga kerja yang sudah tercapai sebanyak 273.641 orang.

Adapun rincian kegiatan PKT bidang sumber daya air meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di 12.000 lokasi dengan anggaran 2,3 triliun rupiah. Tercatat berdasarkan data emonitoring, capaian pekerjaan fisik P3-TGAI sudah sebesar 96,59 persen dan progres keuangan 98,66 persen dengan serapan tenaga kerja sebanyak 174.316 orang di 11.144 lokasi.

P3TGAI merupakan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam/tanah menjadi saluran dengan pasangan batu/lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat. Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen.

PKT bidang SDA lainnya adalah Operasi dan Pemeliharaan (OP) irigasi dan rawa di 1.225 lokasi sebesar 585 miliar rupiah. Hingga saat ini capaian progres keuangan PKT OP irigasi dan rawa sebesar 74,25 persen dengan progres fisik 83,31 persen yang telah menyerap 22.220 tenaga kerja. Selain itu terdapat PKT Tugas Pembantuan (TP) OP Irigasi dan rawa dengan anggaran Rp453 miliar, yang saat ini progres keuangannya sudah 85,99 persen dengan serapan tenaga kerja 40.612 orang.

Selanjutnya terdapat PKT OP sungai dan pantai di 1.524 lokasi senilai 493 miliar rupiah dengan progres keuangan dan fisik masing-masing sebesar 80,81 persen dan 87,66 persen yang telah menyerap 15.423 tenaga kerja. PKT SDA selanjutnya adalah PKT OP air tanah dan air baku di 746 lokasi senilai 180 miliar rupiah dengan progres keuangan sudah 75,32 persen dan progres fisik 83,68 persen yang telah menyerap 6.526 tenaga kerja.

Terakhir PKT SDA terdapat OP bendungan, danau, situ, embung di 1.318 lokasi senilai 624 miliar rupiah dengan progres keuangan 51,97 persen dan progres fisik 82,38 persen yang telah menyerap 14.500 tenaga kerja di 882 lokasi.

Berdaya Tahan

Peneliti Mubyarto Institute Awan Santosa mengatakan pemerintah harus memperkuat ekonomi masyarakat bawah agar lebih berdaya tahan menghadapi tekanan ekonomi saat ini.

"Biar mereka tidak bergantung ke bansos (bantuan sosial) atau bantuan pangan lainnya. Masyarakat harus diberikan pekerjaan agar ekonominya bergerak," pungkas Awan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top