Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Profesor Termuda Cambridge University Ternyata Tidak Bisa Menulis dan Membaca Sampai Usia 18 Tahun

Foto : BBC/PROF JASON ARDAY
A   A   A   Pengaturan Font

Di usia 22 tahun, Profesor Arday tertarik dengan gagasan untuk menempuh pendidikan pascasarjana dan mendiskusikannya dengan sang mentor.

"Sandro berkata, 'Saya yakin kamu bisa - Saya yakin kita bisa mengalahkan dunia dan menang'," ujar dia. "Kalau saya ingat-ingat lagi, itulah pertama kalinya saya benar-benar percaya pada diri saya sendiri. Banyak akademisi yang mengatakan mereka tak sengaja masuk ke dunia ini, tapi bagi saya, momen itu adalah awal keyakinan dan saya sangat fokus - saya tahu ini adalah tujuan hidup saya," imbuh dia.

Belajar menjadi seorang akademisi ternyata sangat sulit, kata Arday, terutama karena dia tak punya banyak pengalaman atau pelatihan untuk melakukannya.

Di siang hari, Profesor Arday bekerja sebagai guru olah raga di sekolah menengah atas. Di malam hari, dia menghabiskan waktu untuk membuat makalah akademik dan belajar sosiologi.

"Ketika saya pertama kali mulai menulis makalah akademik, saya tidak tahu apa yang saya lakukan," ujar dia. "Saya tidak punya mentor dan tidak ada yang menunjukkan kepada saya cara menulisnya. Semua makalah yang saya ajukan ditolak dengan kasar. Proses peninjauan sejawat sangat kejam, sampai cenderung lucu, tapi saya menganggapnya sebagai pengalaman belajar, dan anehnya, saya mulai menikmatinya," ututr dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top