Prof M Said: Bahaya Transmisi Ideologi Non-Pancasila Lebih Dahsyat
Para alumni Lemhannas di sela sela diskusi ringan memperingati HUT RI ke-78 di Jakarta akhir pekan kemarin.
Kedua, "ego diri" sebagai penjajah terbesar harus ditaklukkan untuk kemerdekaan diri dan keselamatan, dan persatuan Indonesia.
Ketiga, Bela Negara (Hubbul Wathan) sesuai profesi adalah tanggungjawab yang harus kita tingkatkan; bukan memangku senjata untuk berperang.
Keempat, menghindari tafsir sempit makna terma Jihad dan Kafir pada orang lain yang berbeda dengan kita agar tidak lagi terjadi kekerasan dan pembunuhan atas nama agama dan Tuhan.
Kelima, para pemimpin nasional dan daerah meninggalkan legacy, role model dalam tata kelola negara dengan memprioritaskan kepentingan rakyat dan menepikan kepentingan personal, keluarga dan kelompok.
Keenam, partai politik harus berfungsi sebagai media pendidikan politik dan demokrasi, mengkader generasi muda agar memiliki jiwa nasionalisme, patriotisme, dan wawasan kebangsaan yang kuat sebagai modal akselerasi Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terkuat keempat dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika.
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya