Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Produktivitas Daerah Sentra Pangan di Indonesia Harus Dijaga

Foto : ANTARA/HENRY PURBA

Pekerja menjahit karung beras di gudang Bulog Pasirhalang, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (31/10). Daerah-daerah yang merupakan sentra produksi pangan harus dijaga produktivitasnya

A   A   A   Pengaturan Font

SEMARANG - Daerah-daerah yang merupakan sentra produksi pangan harus dijaga produktivitasnya. Pada November hingga Desember 2023, wilayah Indonesia sudah akan memasuki musim hujan. Oleh karena itu, perlu segera dipersiapkan, mulai dari benih, pupuk, hingga irigasi.

"Dalam upaya membangun ekosistem pangan, maka daerah-daerah sentra produksi harus dijaga produktivitasnya," kata Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, di Semarang, Kamis (2/11).

Seperti dikutip dari Antara, Arief mengatakan produksi tersebut, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Perum Bulog, pada tahun ini memperoleh penugasan penyediaan dua juta ton beras untuk mengamankan stok nasional.

Jumlah tersebut masih dirambah lagi 1,5 juta ton sehingga total penugasan untuk Bulog mencapai 3,5 juta ton.

Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah menjaga ketahanan pangan. "November ini sudah mulai hujan, sehingga bisa mulai bercocok tanam agar ketahanan pangan semakin baik," katanya.

Lumbung Pangan

Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyebut Indonesia harus mampu swasembada pangan bahkan menyiapkan diri untuk menjadi lumbung pangan bagi dunia karena Indonesia memiliki 10 juta ha lahan potensial yang belum tergarap maksimal.

"Ada 10 juta hektare lahan berupa rawa yang bisa kita sulap menjadi lahan produktif. Kalau kita bisa tambahkan itu, Indonesia bahkan bisa menjadi lumbung pangan dunia," kata Mentan.

Amran menuturkan dunia saat ini tengah dihadapkan pada krisis pangan akibat kondisi geopolitik dunia dan dampak perubahan iklim. Setiap negara fokus untuk menyediakan kebutuhannya masing-masing sehingga persaingan ketat untuk mengimpor dari negara sentra produksi.

Untuk bisa swasembada, pertanian Indonesia perlu beralih dari cara tradisional menjadi modern. Amran menyebutkan modernisasi bisa dilakukan bila petani mampu memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang tepat guna.

"Kita tidak akan bisa memanfaatkan 10 juta hektare lahan tadi kalau kita hanya menggunakan cara-cara tradisional. Karena itu, kita perlu masifkan penggunaan alsintan. Traktor, drone untuk menebar benih, transplanter, dan alsintan lainnya harus kita gunakan untuk tingkatkan produktivitas ," ujarnya.

Kendati demikian, lanjutnya, swasembada membutuhkan kebijakan yang tepat. Bila penanganannya salah maka akibatnya akan fatal. "Pertanian Indonesia tidak akan maju bila kita menggunakan cara-cara yang tidak biasa. Sehingga banyak peraturan yang harus kita bongkar agar semua pelaku pertanian bisa bergerak lebih cepat," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top