Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketegangan Wilayah

Presiden Xi Minta Tentara Tiongkok Siap Hadapi Konfrontasi Bersenjata

Foto : NOEL CELIS/AFP

Presiden Tiongkok, Xi Jinping

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengatakan bahwa tentara Tiongkok harus meningkatkan kesiapannya untuk menghadapi konfrontasi bersenjata dan meningkatkan kemampuan tugas-tugas militer.

Hal ini diungkapkannya ketika peningkatan anggaran militer Tiongkok dikaitkan dengan ancaman keamanan oleh negara lain.

Xi mengatakan kepada para perwira militer Tiongkok di sela-sela pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC) bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah berkinerja baik dalam membantu mengendalikan wabah Covid-19, tetapi harus mencari cara-cara baru pelatihan selama pandemi.

"Penting untuk mengeksplorasi cara-cara pelatihan dan persiapan perang karena upaya pengendalian epidemi telah dinormalisasi," ujar Xi seperti dilansir South China Morning Post, Rabu (27/5).

"Penting untuk meningkatkan persiapan untuk pertempuran bersenjata, untuk secara fleksibel melaksanakan pelatihan militer tempur yang sebenarnya, dan untuk meningkatkan kemampuan militer kita untuk melakukan misi militer," tegasnya.

Xi, yang mengepalai Komisi Militer Pusat, mengatakan pandemi ini telah menciptakan tantangan bagi militer, tetapi integrasi Tiongkok di bidang sipil, militer, dan politik telah menjadi keuntungan selama krisis.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, Wu Qian, mengatakan Tiongkok menghadapi ancaman keamanan yang meningkat terutama dari partai yang berkuasa di Taiwan. "Otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) di Taipei mengandalkan kekuatan eksternal dan melangkah lebih jauh ke jalan separatisme. Situasi melawan separatisme semakin suram," kata Wu.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, mengirim ucapan selamatnya kepada Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, atas pelantikannya untuk masa jabatan kedua. Hal itu disampaikan bersama dengan persetujuan untuk penjualan torpedo kapal selam senilai 180 juta dollar AS dari Amerika Serikat.

Wu mengatakan Tiongkok menghadapi risiko dan tantangan baru dalam keamanan nasional, termasuk unilateralisme oleh beberapa negara yang mengguncang keamanan internasional dan meningkatkan risiko geopolitik, serta apa yang ia katakan adalah ancaman keamanan domestik yang semakin kompleks dan gerakan pemisahan diri.

Kerahkan Kapal Induk

Menyusul hubungan AS dan Taiwan, Beijing dilaporkan bersiap untuk mengerahkan dua kapal induk ke lepas pantai Taiwan. Saat ini, Kapal Liaoning dan Shandong terlibat dalam pelatihan kesiapan tempur di Teluk Bohai yang dikontrol ketat, di Laut Kuning.

Menurut laporan media pemerintah Tiongkok, Global Times, kedua kapal tempur raksasa itu akan bergabung dengan latihan perang invasi di dekat Pulau Pratas. Ini pertama kali bagi Tiongkok untuk mengerahkan dua kapal induk sekaligus. n AFP/SB/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top