Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Presiden RI Telah Tiba di Selandia Baru

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY - Presiden RI, Joko Widodo, usai melakukan KTT ASEAN-Australia, pada Minggu (18/3) sore, langsung melanjutkan tugasnya dengan bertolak ke Selandia Baru untuk melakukan kunjungan kenegaraan selama dua hari di negeri Kiwi itu.

"Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta rombongan lain menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia 1 berangkat dari Bandara Internasional Kingsford Smith, Sydney, Australia, pada sekitar pukul 17.15 waktu setempat," demikian diwartakan kantor berita Antara.

Saat berita ini ditulis, rombongan Presiden RI tiba di Wellington pada pukul 22.30 waktu setempat. Ketibaan Presiden Joko Widodo disambut Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, serta ratusan warga negara Indonesia yang telah menunggu di Bandara Internasional Wellington sejak sore hari.

Rencananya Presiden Joko Widodo akan menemui Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, pada Senin (19/3). Kemudian Presiden RI akan mendatangi parlemen Selandia Baru, menemui warga negara Indonesia di Wellington dan sejumlah agenda kenegaraan lainnya.

Saat bertemu dengan PM Ardern, Presiden Joko Widodo akan membahas peningkatan hubungan bilateral yang sudah berlangsung selama 60 tahun.

Dalam kunjungan kerja itu, Presiden Joko Widodo juga akan membawa sejumlah pengusaha nasional yang akan melakukan pertemuan bisnis dengan pengusaha Selandia Baru membahas potensi perdagangan dan investasi yang dapat dikembangkan.

Target Indonesia

Pemerintah RI menargetkan peningkatan transaksi dagang antara Indonesia dengan Selandia Baru mencapai 40 triliun rupiah atau senilai 2,9 miliar dollar AS pada 2024 mendatang.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda menyebutkan bahwa total ekspor Indonesia ke Selandia Baru sebesar 437,8 juta dollar AS atau 1,09 persen dari total perdagangan Selandia Baru dengan dunia yang mencapai 40,1 miliar dollar AS.

"Kami optimistis, target perdagangan kedua negara sebesar 40 triliun rupiah dapat tercapai. Hal itu akan didukung pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05 persen dan Selandia Baru sebesar tiga persen pada 2017," ujar Arlinda pada Sabtu (17/3).

Sementara, total ekspor Selandia Baru ke Indonesia pada 2017 sebesar 751,1 juta dollar AS atau baru 0,47 persen dari total impor Indonesia dari dunia yang sebesar 156,9 miliar dollar AS.

Selama periode 2012-2016, tren ekspor nonmigas Indonesia ke Selandia Baru menurun 1,62 persen dari 366 juta dollar AS pada 2012 menjadi 357,5 juta dollar AS pada 2016 lalu. Namun, ekspor 2017 tumbuh 15,32 persen dibanding tahun sebelumnya, dan mengerek nilai ekspor ke 412,4 juta dollar AS pada 2017.

Lima besar produk ekspor Indonesia ke Selandia Baru adalah palm nut or kernel oilcake, kayu untuk furnitur, batu bara, dan tisu wajah. Dalam upaya meningkatkan akses pasar produk Indonesia, pemerintah mempromosikan berbagai produk unggulan. Beberapa produk unggulan yang diboyong ke Selandia Baru tersebut, antara lain kopi, minyak kelapa sawit, energi terbarukan, dan jasa tenaga kerja Indonesia. Sementara lima produk yang paling banyak diimpor Indonesia dari Selandia baru adalah produk susu, mentega, daging, keju, dan kayu.

Sementara itu, untuk kinerja impor nonmigas Indonesia dari Selandia Baru periode 2012-2016 juga turun dengan tren 3,35 persen dari 696,2 juta dollar AS pada 2012 menjadi 660,9 juta dollar AS pada 2016. Kinerja tersebut meningkat pada 2017 dengan nilai 751,2 juta dollar AS atau meningkat 13,66 persen dibanding tahun sebelumnya.

Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top