Presiden Prabowo Ingatkan Risiko Bermain Saham, bagi Rakyat Kecil Mirip Judi
Presiden RI, Prabowo Subianto
Foto: antara fotoJAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto memperingatkan masyarakat berekonomi lemah tentang risiko bermain saham, yang menurutnya bagi rakyat kecil sering kali serupa dengan praktik perjudian karena penuh risiko dan cenderung merugikan.
"Saya kasih tahu ya, main-main sama itu kalau orang kecil ya pasti kalah, itu untuk orang kecil biasanya sama dengan judi. Itu yang menang ya bandar yang besar, yang kuat, ya kan?" ujar Presiden saat membuka Milad Ke-112 Muhammadiyah di Kupang, NTT, diikuti dalam jaringan (daring) Muhammadiyah di Jakarta, Rabu (4/12).
Presiden mengingatkan masyarakat agar tidak tergoda oleh iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat yang sering ditawarkan melalui investasi saham.
Menurutnya, ekosistem pasar modal lebih menguntungkan bagi pemain besar yang memiliki modal dan akses informasi yang jauh lebih baik, salah satunya kepiawaian mengolah kode algoritma.
Peringatan ini disampaikan Presiden saat menyinggung ancaman yang pernah ditujukan kalangan 'pemain saham' kepada dirinya di masa kampanye Pilpres 2024.
Saat itu, kata Presiden, gagasan program Makan Bergizi Gratis dapat berdampak pada turunnya indeks harga saham di pasar modal.
"Saya nggak punya saham, saya bilang dan rakyat di desa-desa tidak punya saham. Kalau saham jatuh, iya pemain-pemain bursa itu," ujarnya.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis
- 3 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 4 Jika Rendang Diakui UNESCO, Pemerintah Perlu Buat "Masterplan"
- 5 Hargai yuk Berbagai Potensi Sekitar Kita
Berita Terkini
- Brando Susanto: Pram-Dul Menang 1 Putaran, Parpol yang Kalah Tak Perlu ‘Ngeyel’
- KPU DKI Siap Terima Risiko Tim RIDO Akan Lapor ke DKPP terkait C6
- Sekjen NATO Tegaskan Aliansinya Akan Beri yang Terbaik Untuk Ukraina
- Terjadi “Oversupply”, Pembangunan “Smelter” Nikel Perlu Disetop
- Dukung Swasembada Beras, Kementan Akan Alokasikan Anggaran Rp23,61 Triliun Tahun Depan