Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
“Retreat" Kabinet di Akmil

Presiden Minta Para Menteri Disiplin dan Setia pada Negara

Foto : AFP/ISTANA PRESIDEN INDONESIA

Presiden Prabowo inspeksi pasukan I Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin (kedua dari kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kedua dari kanan) dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kanan) melakukan inspeksi pasukan dalam Parade Senja di Lapangan Pancasila, Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/10). Parade Senja yang menjadi rangkaian dalam pembekalan Kabinet Merah Putih tersebut digelar untuk mengingatkan jasa para pahlawan yang berjuang dalam kemerdekaan dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Bina Nusantara (Binus) Malang, Frederik M. Gasa, menilai retreat di Magelang menarik sebab itu merupakan inisiatif baru dari Presiden Prabowo untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan juga loyalitas.

"Bak prajurit, para menteri dan wakil menteri dibekali dengan berbagai hal yang tentunya untuk membuat mereka lebih tangguh dan lebih siap dalam menjalankan perannya masing-masing, sekaligus mempersiapkan diri menghadapi situasi sulit (krisis dan lainlain) di kemudian hari," kata Frederik. Ide retreat itu, jelasnya, tentu lahir dari evaluasi dan refleksi Presiden bahwa semua pembantunya harus disiplin dan loyal terhadap korpsnya yakni bangsa Indonesia.

"Selain itu, saya menilai bahwa kegiatan ini dilakukan juga sebagai upaya agar para menteri dan wakil menteri bisa lebih cekatan dan juga agile dengan berbagai situasi yang mereka hadapi. Harapan Probowo adalah agar para menteri dan wakil menteri ini, sekembalinya dari Magelang, mampu menjadi satu kesatuan yang lebih padu, saling menguatkan satu sama lain, dan lebih tangguh," kata Frederik. Langkah itu diharapkan jadi awal yang baik bagi pemerintahan Probowo-Gibran karena mereka akan memiliki menteri dan wakil menteri yang lebih aware pada kepentingan bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi dan kelompoknya.

"Koordinasi yang terjalin antar-instansi atau lembaga kementerian rasanya akan lebih padu karena mereka ditempatkan di tempat yang jauh dari privilege yang dimiliki selama ini, tentu agar mereka bisa lebih merendah sehingga mudah untuk merasakan apa yang dirasakan masyarakat," pungkas Frederik.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top