Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Filipina

Presiden Marcos Jr Tunjuk Menhan Baru

Foto : Armed Forces of the Philippines

Carlito Galvez Jr

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Presiden Ferdinand Marcos Jr pada Senin (9/1) menunjuk seorang menteri pertahanan baru di tengah kekhawatiran destabilisasi. Langkah itu diambil beberapa hari setelah ia menggantikan panglima militer hanya dalam lima bulan masa jabatannya.

"Presiden Marcos Jr menunjuk Carlito Galvez Jr, mantan kepala staf Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) di bawah kepemimpinan mantan Presiden Rodrigo Duterte, sebagai menteri pertahanan yang baru, tanpa mengungkapkan mengapa pendahulunya, Jose Faustino Jr, mengundurkan diri," demikian pernyataan dari Kantor Komunikasi Kepresidenan.

"Dengan sangat menyesal presiden telah menerima pengunduran diri Jose Faustino Jr. Presiden lalu menawarkan posisi menhan kepada penasihat Presiden Bidang Perdamaian, Rekonsiliasi, dan Persatuan, Carlito Galvez Jr, dan ia telah menerimanya," imbuh pernyataan itu.

Sementara itu Kementerian Pertahanan Nasional Filipina menyambut baik penunjukan Galvez, yang menjabat sebagai penasihat perdamaian presiden dan ketua urusan vaksin selama pandemi Covid-19 pada pemerintahan terdahulu.

"Dengan pengalaman Galvez selama bertahun-tahun sebagai komandan militer dan sebagai pegawai negeri sipil, kami yakin bahwa dia akan dapat memimpin kementerian secara efektif saat kami memenuhi mandat kami kepada negara," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Filipina, Arsenio Andolong.

Picu Destabilisasi

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Presiden Marcos Jr mengangkat kembali Andres Centino sebagai panglima militer, setelah sebelumnya menggantikannya dengan Letnan Jenderal Bartolome Bacarro.

Bacarro seharusnya menjadi kepala AFP pertama dengan masa jabatan tiga tahun, setelah undang-undang yang ditandatangani oleh Duterte pada April 2022 menetapkan masa jabatan tetap untuk pejabat militer penting.

Undang-undang itu dimaksudkan untuk mengakhiri apa yang disebut kebijakan pintu putar, mengacu pada suksesi cepat dari kepala AFP yang harus mundur setelah menjabat hanya beberapa bulan ketika ia mencapai usia pensiun wajib yaitu 56 tahun.

Penggantian kepala AFP memicu desas-desus destabilisasi di negara itu, setelah mengalami beberapa kali upaya kudeta dan memiliki sejarah terkait pembentukan kekuatan militer untuk menggulingkan pemerintahan. Selama akhir pekan, dugaan laporan destabilisasi tersebar di grup obrolan militer dan polisi di media sosial, namun kedua angkatan itu telah menyangkalnya.

Sementara itu, Angkatan Darat Filipina menyatakan dukungan untuk Centino, dengan mengatakan akan selalu menghormati dan mendukung keputusan presiden dan panglima tertinggi.

"Kami yakin bahwa Jenderal Centino akan mendukung Angkatan Darat Filipina dalam mencapai visinya menjadi angkatan darat kelas dunia yang menjadi sumber kebanggaan nasional pada tahun 2028," kata Angkatan Darat Filipina.RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top