Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 14 Jan 2022, 10:24 WIB

Presiden Luncurkan 'InJourney'

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Presiden Joko Widodo meluncurkan pembentukan induk perusahaan (holding) pada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pariwisata bernama InJourney. Nantinya, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung InJourney merupakan megaekosistem.

"Saya melihat penataan BUMN pariwisata ini adalah keharusan karena selama ini saya melihat BUMN dengan anak yang banyak, dengan cucu-cucu yang banyak, bergerak di sektor pariwisata dan pendukungnya yang jumlahnya juga sangat banyak, bergerak dari hulu sampai hilir," kata Presiden Jokowi pada Peluncuran InJourney Holding Pariwisata dan Pendukung di Pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (13/1).

Menurut Presiden Jokowi, BUMN di sektor pariwisata tersebar mulai dari bisnis penerbangan, pelayanan bandara, hotel, atraksi, manajemen kawasan destinasi wisata, sampai ke retail. "Tapi yang kita lihat BUMN-BUMN beserta anak dan cucunya ini berjalan sendiri-sendiri, tidak terkonsolidasi, sehingga menjadi lemah, lemah, lemah, lemah," ungkap Presiden.

Padahal, menurut Presiden Jokowi, bila dikonsolidasikan dalam satu "holding" dapat menjadi suatu kekuatan besar. "Karena kecil, kecil, kecil tadi berjalan sendiri-sendiri, tidak terintegrasi, tidak terhubung satu sama yang lain karena memang sudah memang jalan sendiri-sendiri. Belum lagi soal manajemen, pengelolaan manajemen yang kalah jauh, kalah jauh sekali dengan perusahaan-perusahaan swasta," tambah Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, BUMN di sektor pariwisata punya banyak aset bagus dengan lokasi-lokasi strategis berkelas premium, tapi tidak dikelola dengan manajemen yang baik.

"Oleh sebab itu, tadi disampaikan oleh Pak Menteri Erick, pada 2024 akan muncul aset, berapa? 260-an triliun rupiah. Hati-hati saya catat. Sekali lagi, padahal asetnya bagus-bagus dengan lokasi-lokasi yang premium, yang strategis tapi karena tidak terkonsolidasi, tidak efisien, tidak kompetitif, bukan menjadi sebuah kekuatan yang besar, tidak menjadi kekuatan yang besar," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi menyebut sejak awal dia sudah bolak-balik menyampaikan agar BUMN-BUMN sektor pariwisata melakukan restrukturisasi, namun baru dilaksanakan saat ini.

Bentuk Megaekosistem

Pada kesempatan sama, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan InJourney ini bisa bergabung dengan berbagai ekosistem lain yang ada di BUMN, seperti perbankan. Erick juga menambahkan, dengan aplikasi super atau super apps yang namanya Livin maka hal itu nantinya bisa terintegrasi satu dengan lainnya.

Jika melihat angka-angkanya nanti, lanjut dia, total aset daripada Holding BUMN Pariwsata dan Pendukung ini pada 2024 mencapai kurang lebih 260 juta dollar AS, dengan potensi penjualan yang terus meningkat.

"Ini yang saya rasa kesempatan bagi kita juga membangkitkan bagaimana berfokus kepada pariwisata lokal, namun tetap menjaga wisata mancanegaranya," kata Erick.

Erick menyampaikan pandemi Covid-19 sangat berdampak pada industri pariwisata nasional. Wisatawan internasional yang datang ke Indonesia pada 2019 kurang lebih 16 juta perjalanan, tetapi pada saat Covid itu turun sampai 75 persen sehingga kurang lebih angkanya empat juta perjalanan saat ini.

Lalu, dibandingkan angka turis domestik yang saat ini turunnya kurang lebih 30 persen menjadi 330 juta perjalanan. Kalau dibandingkan antara turis luar negeri dan domestik dalam segi angka tentu itu hanya kurang lebih 1,5 persen daripada turis domestik.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.