Presiden Korsel Klaim Mata Uangnya Aman karena Stabilkan Pasar
Foto: IstimewaPemerintah Korea Selatan akan mengambil langkah-langkah untuk memacu arus masuk modal dan memastikan ada cukup dolar yang tersedia di pasar mata uang lokal, Presiden Yoon Suk-yeol mengatakan pada hari Jumat, mencatat bahwa ketidakpastian telah menyebar ke seluruh pasar.
Won Korea Selatan telah kehilangan sekitar 16% nilainya sepanjang tahun ini, terperangkap dalam peralihan besar-besaran ke aset dolar oleh investor global karena suku bunga AS naik tajam, dan perang Ukraina mendorong pelarian ke tempat yang aman.
"Pemerintah akan memperkuat katup pengaman dengan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi penawaran-permintaan dolar di pasar valuta asing," kata pernyataan kantor kepresidenan mengutip Yoon pada pertemuan para menteri ekonomi.
Dia juga mengatakan persiapan untuk mengaktifkan kembali dana stabilisasi pasar saham akan selesai pada bulan ini dan pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk memacu investasi asing di pasar saham dan obligasi lokal.
Kementerian keuangan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan bahwa pihaknya akan mempersiapkan alat yang siap bagi pihak berwenang untuk memasok likuiditas valuta asing ke lembaga keuangan jika diperlukan.
Bank sentral mengatakan pada Jumat pagi bahwa negara itu mencatat defisit transaksi berjalan terbesar dalam lebih dari dua tahun pada Agustus karena permintaan global mendingin dan harga bahan baku global yang lebih tinggi mendorong tagihan impor.
Setelah jaminan yang diberikan oleh Yoon dan kementerian keuangan, won Korea Selatan mengurangi kerugian terhadap dolar menjadi sekitar 0,4% pada hari itu dari kerugian awal sebanyak 0,8%, meskipun dealer mengatakan pasar lebih dipengaruhi oleh rebound di AS indeks saham berjangka.
Presiden Yoon, yang tingkat persetujuannya telah turun tajam sejak menjabat pada awal Mei, mengadakan pertemuan itu sebagai bagian dari pertemuan mingguannya tentang berbagai masalah.
Sebuah jajak pendapat mingguan oleh Gallup Korea menunjukkan pada hari Jumat peringkat persetujuan Yoon rebound menjadi 29% dari 24% minggu lalu, ketika peringkat tersebut menyamai level terendah sebelumnya untuk kepresidenannya. Peringkat persetujuannya telah mencapai lebih dari 50% pada awal Juni.
Korea Selatan telah sering menjadi korban dari gejolak pasar global, menderita hampir gagal bayar selama krisis keuangan Asia akhir 1990-an dan arus keluar modal besar-besaran selama krisis keuangan global 2008-2009.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Retret Kepala Daerah Dinilai Akan Tumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air
- Yusril Sebut Setelah Presidential Threshold Dihapus, MK Berpeluang Batalkan Parliamentary Threshold
- Pembicaraan Pemprov Dan Tim Transisi Dilanjutkan Kamis Ini
- Penguatan Dollar AS Bakal Meningkatkan Biaya Pendanaan di Ekonomi Pasar Berkembang
- Kantin Sekolah Perlu Diperhatikan