Presiden Jokowi: Revitalisasi Stasiun Manggarai Tuntas 2025
JOKO WIDODO Presiden RI - Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral yang terintegrasi melayani penumpang menggunakan KRL Commuter Line, kereta jarak jauh, dan kereta bandara.
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan terbatasnya waktu pengerjaan revitalisasi Stasiun Manggarai tahap 2 membuat proyek ini baru akan selesai tahun 2024-2025. "Untuk pembangunan sehari ada waktu hanya empat jam, waktu kerja dan tengah malam, itu problem pembangunan di Manggarai," kata Presiden Jokowi pada peresmian revitalisasi Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (26/12).
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pengembangan Stasiun Manggarai tidak bisa selesai dalam waktu cepat karena statusnya yang masih beroperasi melayani penumpang KRL Commuter Line dan kereta bandara.
Saat ini, lanjutnya, revitalisasi Stasiun Manggarai tahap 1 telah selesai dengan tambahan tujuh jalur menjadi 14 jalur kereta yang terdiri dari 10 jalur kereta api bawah (on grid) dan empat jalur kereta api layang (elevated).
Pada revitalisasi tahap 2, kata dia, Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral yang terintegrasi melayani penumpang menggunakan KRL Commuter Line, kereta jarak jauh, dan kereta bandara.
Nantinya, Stasiun Manggarai juga memiliki 18 jalur aktif yang dilengkapi dengan area tunggu lebih luas untuk mendukung mobilitas penumpang.
Sebelumnya, Stasiun Manggarai harus menanggung beban 726 perjalanan KA setiap hari dengan total 1,2 juta penumpang, sehingga menyebabkan penumpukan dan antrean kereta untuk masuk Stasiun Manggarai. Bahkan, saat ini sudah mencapai 1.081 perjalanan KA setiap hari.
Menurut Presiden Jokowi, pengembangan stasiun dengan bertambahnya jalur kereta menjadi sangat penting untuk meningkatkan frekuensi dan headway perjalanan kereta api, meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dari Jakarta ke kota-kota penyangga lainnya dan sebaliknya.
Selain itu revitalisasi Stasiun Manggarai juga memudahkan masyarakat menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) melalui kereta api bandara, serta memudahkan penggunaan transportasi umum karena terintegrasi dengan Transjakarta, ojek daring, bajaj, dan angkutan umum lainnya.
"Dengan adanya fasilitas yang semakin baik dan terintegrasi, konektivitas akan semakin baik. Mobilitas dan aktivitas masyarakat akan semakin lancar dan efisien, dan masyarakat semakin senang menggunakan transportasi massal, menggunakan transportasi umum," kata Presiden Jokowi.
Tidak Bisa Cepat
Di tempat terpisah, Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menjelaskan bahwa merupakan hal wajar jika pengembangan Stasiun Manggarai tidak bisa selesai dalam waktu cepat karena seperti yang diketahui bersama bahwa statusnya yang masih beroperasi melayani penumpang KRL Commuter Line dan Kereta Bandara.
"Stasiun ini dibangun bukan dalam kondisi kosong sama sekali, pembangunan di sana (Stasiun Manggarai) dalam tetap beroperasi dan itu tidak mudah. Kenapa tidak mudah, karena mereka tidak bisa bekerja 24 jam iya kan," kata Djoko yang dihubungi, Senin (26/12).
Redaktur: Redaktur Pelaksana
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Perlu Ditiru Pejabat Lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 2 BMKG: 10 daerah di Sumsel dilanda hujan ekstrem pada hari pencoblosan
- 3 Ini yang Dilakukan Dua Kementerian untuk Majukan Ekonomi Daerah Transmigrasi
- 4 Menag Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 5 Pertamina Patra Niaga Gandeng LAPI ITB Investigasi Kualitas Pertamax
Berita Terkini
- KPU RI Sedang Mendalami Insiden Kotak Suara Dibakar di Jambi
- Pj Gubernur Jabar: Tunggu Bawaslu untuk Pemungutan Suara Ulang di Karawang dan Sukabumi
- Calon Wakil Wali Kota Armuji Sebut Warga Surabaya Cerdas Gunakan Hak Pilih
- Kapolda: Distrik di Tiga Kabupaten di Papua Pegunungan Terancam PSS
- Mengagetkan, Polda Papua Sebut Pendukung Paslon di Puncak Jaya Bawa Kabur Kotak Suara