Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Ekonomi

Presiden Dorong Hilirisasi Pertanian

Foto : ISTIMEWA

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong petani dan peternak untuk merambah ke sektor off farm atau pascapanen. Hilirisasi tersebut dimaksudkan agar petani atau peternak dapat turut menikmati nilai tambah dari sektor pertanian.

"Kelompok tani dan peternak, koperasi petani dan peternak, juga harus masuk juga ke off farm, masuk ke hilir. Sekali lagi, agar nilai tambah dinikmati petani karena keuntungan yang terbesar itu ada di off farm-nya, dan tentu saja bisa menciptakan lapangan kerja baru yang makin banyak," kata Presiden Jokowi dalam Pengukuhan Majelis Pengurus Pusat ICMI dan Peresmian Pembukaan Rakernas ICMI secara daring dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/1).

Dengan bergeraknya petani di sektor pascapanen, petani juga dapat menikmati hasil dari kegiatan hilirisasi komoditas pertanian. Hal tersebut juga bagian dari program hilirisasi sumber daya alam yang merupakan bagian dari transformasi struktural Indonesia.

"Hilirisasi ini juga harus kita lakukan di semua sektor. Petani memang harus kuat di on farm (budidaya), inovasi di pertanian dan peternakan harus kuat, tetapi jangan berhenti di situ," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menekankan agar hilirisasi diterapkan di setiap sektor yang memanfaatkan kekayaan alam Indonesia.

Di sektor pertambangan, Presiden kembali menekankan komitmennya untuk menghentikan ekspor bahan mentah secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan, yakni untuk bauksit, tembaga, timah, dan emas.

Setop Ekspor

Pada Januari 2020, pemerintah sudah melarang ekspor bijih nikel mulai 1 Januari 2020, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019. Jauh sejak beberapa tahun sebelumnya, pemerintah juga gencar menerapkan program hilirisasi nikel.

"Tidak hanya nikel saja saya setop. Tahun ini mungkin setop lagi bauksit, tahun depan tembaga, tahun depan timah, tahun depan emas, tidak ada lagi yang namanya ekspor bahan mentah," ujar Presiden Jokowi.

Karena itu, salah satu produk turunan nikel yakni besi baja pada 2021 dapat menghasilkan ekspor hingga 20,9 miliar dollar AS atau meningkat signifikan dibanding 2014 sebesar 1,1 miliar dollar AS. "Pada 2022 , saya kira kita bisa mencapai ekspor khusus nikel ini bisa mencapai 28 sampai 30 miliar dollar AS, berarti sudah kira-kira 420 triliun rupiah, Itu perkiraan," ujar Presiden Jokowi.

Selain hilirisasi, beberapa agenda transformasi struktural Indonesia, antara lain transformasi ekonomi digital, transisi energi, serta pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Pulau Kalimantan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top