Presiden: Cegah Krisis Pangan agar Tidak Merembet ke Masalah Sosial
Presiden Joko Widodo
Peneliti Ekonomi Indef, Nailul Huda yang diminta pendapatnya mengatakan tantangan krisis pangan harus jadi konsen pemerintah karena pada 2023 dengan perang yang berkecamuk bisa menjadikan rantai pasok pangan global terganggu.
Tiap-tiap negara produsen, paparnya, akan bergerak ke arah proteksionisme komoditas yang mereka produksi, sehingga pada akhirnya stok pangan global menipis. "Harga pangan akan semakin mahal yang ditambah kondisi moneter yang tidak kondusif bisa membuat rupiah semakin lemah terhadap dollar. Pada akhirnya, barang pangan impor semakin mahal," terangnya.
Pakar pertanian dari UPN Veteran Jawa Timur, Zainal Abidin, mengatakan masalah pangan bukan hanya dari sisi komoditas. "Bung Karno mengatakan pangan menentukan hidup-matinya suatu negara. Artinya, jangan hanya dilihat sebagai komoditas atau materi yang diperdagangkan. Kita harus memahami di baliknya ada intangible benefit dari pangan, karena masuk food security yaitu kecukupan pangan penyedia karbohidrat protein dan lain-lain. Selain itu soal food safety, yang berorientasi kesehatan," kata Zainal
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya