Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Pidato Kenegaraan

Presiden Biden Bertekad Lindungi Kedaulatan AS

Foto : AFP/Jacquelyn Martin

Pidato Biden l Presiden AS, Joe Biden (depan) saat menyampaikan pidato kenegaraan di depan sidang bersama Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat AS di Washington DC pada Selasa (7/2) malam. Pada pidato kenegaraan kali ini, Presiden Biden menegaskan bahwa AS menginginkan kompetisi, bukan konflik dengan Tiongkok.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memperingatkan Beijing agar tidak melanggar kedaulatan AS dalam pidato kenegaraan tahunan kedua pada Selasa (7/2) malam. Biden pada pidato itu juga menyerukan persatuan antara Demokrat dan Republik serta menegaskan bahwa AS menginginkan kompetisi, bukan konflik dengan Tiongkok.

Dalam pidato kenegaraan yang sebagian besar berfokus pada agenda domestiknya, Presiden Biden menggembar-gemborkan keberhasilan undang-undang CHIPS pemerintahannya yang isinya untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi dari Tiongkok yang telah menciptakan ratusan ribu pekerjaan yang bisa mendongkrak AS dalam penelitian, pengembangan, dan produksi semikonduktor.

"AS kini berinvestasi dalam berbagai industri yang akan menentukan masa depan yang ingin didominasi oleh Beijing, serta memodernisasi militer AS untuk menjaga stabilitas dan mencegah agresi," tegas Presiden Biden di depan sidang bersama Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat AS.

"Saya telah menjelaskan kepada Presiden Tiongkok, Xi Jinping, bahwa AS menginginkan kompetisi, bukan konflik dengan Tiongkok, dan akan bekerja sama dengan Beijing di mana kita dapat memajukan kepentingan Amerika dalam bidang-bidang yang memungkinkan dan akan menguntungkan dunia," imbuh dia.

"Tapi jangan salah. Seperti yang kita jelaskan pekan lalu, jika Tiongkok mengancam kedaulatan kita, maka kita akan bertindak untuk melindungi negara kita. Mari kita perjelas. Memenangkan persaingan dengan Tiongkok harus menyatukan kita semua," ucap Presiden AS itu Ini merujuk pada balon mata-mata tak berawak Tiongkok yang terbang di atas wilayah AS selama beberapa hari sebelum ditembak jatuh oleh jet tempur pada Sabtu (4/2) lalu di atas Samudra Atlantik, di lepas pantai South Carolina.

Biden mengatakan peristiwa baru-baru ini membuktikan perebutan pengaruh masih jauh dari selesai. "Dalam dua tahun terakhir, demokrasi menjadi lebih kuat, bukan lebih lemah. Otokrasi semakin lemah, bukan semakin kuat," kata dia.

Kebijakan Amerika

Pidato Biden juga fokus pada kebijakan ekonomi dalam negeri yang ia jalankan, termasuk seruan kepada lawan Republiknya untuk bekerja sama.

Menanggapi soal tingginya inflasi, Presiden Biden menilai masalah ini bersifat global karena pandemi dan perang di Ukraina. "Dua tahun lalu, Covid menutup bisnis kita. Namun hari ini, Covid tidak lagi mengendalikan hidup kita. Dan dua tahun lalu, demokrasi kita menghadapi ancaman terbesar sejak Perang Saudara. Hari ini, meski terluka, demokrasi kita tetap utuh dan tak terpatahkan," imbuh dia seraya mengajak kedua partai politik, Demokrat dan Republik, untuk bekerja sama menangani masalah-masalah utama dalam negeri.

"Kepada rekan-rekanku dari (Partai) Republik, jika kita bisa bekerja bersama di Kongres yang lalu, tidak ada alasan kita tidak bisa bekerja sama dalam Kongres yang baru," kata dia.

Pidato Biden juga memusatkan perhatian pada angka pengangguran yang rendah, sambil mendesak Kongres untuk bekerja sama membangun kembali tulang punggung Amerika yaitu warga kelas menengah, untuk menyatukan negara.SB/AFP/RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top