Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Wilayah

Presiden: Bendungan Ladongi Potensial Jadi Destinasi Wisata

Foto : ANTARA/JOJON

PEMBANGUNAN WADUK KUNCI KEMANDIRIAN PANGAN I Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung naik perahu naga saat meresmikan Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (28/12). Presiden mengatakan, jika Bangsa Indonesia menginginkan kemandirian pangan, kedaulatan pangan, dan ketahanan pangan dapat tercapai maka waduk adalah kuncinya. Oleh sebab itu harus dibangun waduk di seluruh provinsi di Tanah Air.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Bendungan Ladongi, di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata. Bendungan ini dikelilingi pemandangan alam yang indah.

"Alamnya yang indah juga bisa dikembangkan sebagai tempat wisata, utamanya wisata air," kata Presiden Jokowi saat meresmikan Bendungan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur, Sultra, Selasa (28/12), sebagaimana disiarkan kanal resmi YouTube Sekretariat Presiden.

Saat tiba di Bendungan Ladongi, Presiden Jokowi menjajal potensi wisata alam dengan menaiki perahu naga dan juga turut mendayung bersama sejumlah menteri yang mendampinginya.

Para menteri yang mendampingi Presiden mendayung, antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menjadi penabuh gendang yang bertugas mengatur irama pergerakan perahu dan memberi semangat kepada para pendayung.

"Tadi saya mencoba memakai perahu, mendayung, karena memang arahnya waduk ini bisa dipakai sebagai tempat wisata sehingga ini menjadi tanggung jawab kabupaten maupun provinsi untuk nanti pengembangan selanjutnya," kata Presiden.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top