Praktik Perdagangan yang Adil Jadikan Malaka Pusat Perdagangan Global
Sistem seperti itu memungkinkan orang India dan Tiongkok untuk membawa barang dari rumah, menukarnya dengan barang asing, dan kembali ke rumah dalam waktu hampir enam bulan, daripada hampir dua tahun yang dibutuhkan untuk menempuh jarak penuh.
Kebangkitan
Sumber-sumber Melayu, Portugis, dan Tionghoa menyatakan kota ini dimulai ketika seorang bangsawan Melayu bernama Parameswara (1344-1414) yang mengungsi dan mencari tempat untuk mendirikan kerajaan. Ia menemukan sungai kecil yang bertemu dengan pantai di perairan selat yang terlindung dari gelombang dan angin.
Ia lalu menjalin aliansi dengan para pelaut nomaden (orang laut) secara harfiah adalah berupa populasi bajak laut untuk menghancurkan saingannya, menakuti bajak laut lain, dan mendorong pedagang ke pelabuhannya. Praktik perdagangan yang adil dan seragam di Malaka dengan cepat menjadi terkenal di seluruh Asia maritim.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya