PPKM Tak Efektif Kurangi Covid-19

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menilai Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) belum menunjukkan adanya penurunan penularan Covid-19 di Ibu Kota.

"Di DKI Jakarta sebagaimana disampaikan Pak Jokowi dalam PPKM kedua memang hasilnya belum memuaskan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza) ditemuid di Gedung PMI DKI, Jakarta, Selasa (2/2).

Ariza mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan dalam menangani penularan Covid-19. Salah satunya dengan meningkatkan pemeriksaan atau pelacakan dan ruang isolasi hingga unit perawatan intensif (ICU).

"Kami terus berupaya melakukan pencegahan dan penanganan dengan berbagai cara menangani penularan Covid-19 yakni dengan meningkatan fasilitas kesehatan di antaranya Rumah Sakit, tempat tidur, ruang isolasi, ruang ICU dan pemakaman kami tingkatkan," ujarnya.

Menurut Ariza, pihaknya terus menambah tenaga kesehatan dalam memberikan penanganan bagi pasien Covid-19 yang saat ini terus bertambah.

"Pada kesempatan hari ini kami menyampaikan bahwa perlu terus ditingkatkan disiplin masyarakat untuk terus menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak atau prokes 3M," jelasnya.

Kendati demikian, Ariza mendukung penuh operasi yustisi protokol kesehatan yang dilaksanaka TNI-Polri. Begitu halnya dengan adanya Kampung Tangguh untuk mengurangi atau memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Untuk itu, Politikus Gerindra meminta kepada masyarakat untuk disiplin 3M, berapapun regulasi yang dibuat oleh pemerintah dan sebanyak apapun yang dihadirkan tetap saja kedisiplinan dari masyarakat soal protokol kesehatan.

Ariza memastikan akan menambah lahan pemakaman dengan protokol kesehatan Covid-19 di Ibu Kota. Dia mengatakan, Dinas Dinas Pertamanan dan Hutan Kota telah menyediakan puluhan ribu petak makam.

"Berdasarkan data Dinas Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, sekitar 17.000 petak pemakaman dalam proses persiapan," kata Riza.

Ribuan petak makam tersebut akan tersebar di sejumlah tempat pemakaman umum (TPU). Yakni TPU Bambu Apus 2 (Bambu Wulung), Srengseng Sawah 2, Tegal Alur, Rorotan, Kramat Tiga, dan Pondok Gede. "Dalam minggu-minggu ini insya Allah sudah siap. Tapi, kami berharap itu tidak terpakai, artinya kita bisa meningkatkan angka kesembuhan," jelas dia.

Tes Usap Antigen

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menegaskan, Polda Metro Jaya menyediakan tes usap antigen di kantor Kepolisian Sektor (Polsek) yang dapat dimanfaatkan oleh warga IbuKota.

Tes usap antigen disediakan untuk mendeteksi indikasi paparan virus korona(Covid-19) pada warga yang memiliki gejala maupun yang memiliki kontak erat dengan pasien.

"Dilakukan tracing oleh Babinsa dan Babinkamtibmas, nanti mereka akan dibawa ke Polsek untuk swab antigen," ujar Kapolda.

Tes usap antigen disediakan pada Senin dan Kamis, mulai pukul 09.00-12.00 WIB. Masing-masing Polsek dibekali 100 paket (kit) tes usap antigen per minggu.

Kegiatan tersebut mengiringi berjalannya 3 T (tracing, testing, treatment) di sejumlah Kampung Tangguh Jaya yang didirikan untuk menekan angka penyebaran virus di lingkungan Rukun Warga (RW).

Program tersebut ditujukan kepada warga yang secara ekonomi kurang mampu untuk menjangkau tes kesehatan tersebut sehingga diharapkan bisa terdeteksi cepat dan akurat.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachmanmengecek penerapan protokol kesehatan di Pasar Petak Sembilan dan Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Selasa pagi.

Pengecekan protokol kesehatan (prokes) terkait program "Jakarta Bermasker". Keduanya membagikan masker tiga lapis kepada para pengunjung dan pembeli yang menggunakan masker satu lapis dan masker scuba.

Dudung mengatakan kunjungan ke lokasi publik tersebut akan dilakukan tiap hari selama masa PPKM dengan membagikan 100.000 masker.

n jon/Ant/P-5