Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PPKM Skala Mikro diperluas ke 34 Provinsi 

Foto : Istimewa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah akan memperluas penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro sejak 1 Juni mendatang.

Jika sebelumnya penerapannya hanya pada sejumlah daerah maka sejak awal Juni diperluas ke 34 provinsi dengan tambahan empat provinsi baru. Adapun Pemerintah telah memperpanjang penerapan PPKM skala mikro pada 1-14 Juni 2021.

Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar PPKM skala mikro ini diperkuat dan diperluas."Karena sejak penerapan PPKM skala mikro ini pada awal tahun, kasus Covid-19 kita melandai," ucap Menko dalam webinar bertajuk Vaksin dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digelar Jurnalisme Profesional untuk Bangsa, Jumat (28/5).

Ia menegaskan penerapan protokol kesehatan harus sejalan dengan penyuntikan vaksinasi Covid-19, makanya penerapan PPKM skala mikro ini penting untuk diperkuat.

Di samping itu, Pemerintah terang Airlangga tetap mengawalnya dengan upaya 3T yakni testing (pemeriksaan), tracing (penelusuran) dan treatment (pengobatan). "Kami juga berharap agar masyarakat jangan lengah menerapkan protokel kesehatan agar kasus kita tidak kembali melonjak seperti banyak negara lainnya," tambah Airlangga.

Ia menuturkan, hingga 27 Mei lalu lebih dari 25 juta dosis vaksin covid-19 telah disuntik. Pemerintah berencana akan menambah kecepatan vaksinasi minimal 500 ribu per hari. Ditargetkan 70 persen dari total penduduk atau 181,5 juta penduduk akan divaksin untuk mencapai imunitas.

"Persentase kasus aktif kita lebih rendah dari global dan persentase kesembuhan juga lebih baik dari global, meskipun kita harus tetap waspada agar tidak ada kenaikan walaupun kita lihat ada tren kenaikan dan akan terus kita monitor dalam empat minggu ke depan," ucap dia.

Dengan berbagai upaya reformasi struktural yang telah dilakukan termasuk anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang hampir senilai 700 trilliun rupiah dan penerapan UU Cipta Kerja dirinya optimistis pemulihan ekonomi tahun ini makin cepat. 'Kami targetkan pertumbuhan ekonomi 4,5-5,3 persen,"ungkapnya.

Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani yang turut hadir dalam seminar itu juga optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2021 akan lebih baik dibanding 2020.

Dia menegaskan, dunia usaha optimistis karena pengendalian covid yang makin baik, tambah dengan adanya vaksinasi, kemudian reformasi struktural yang dilakukan Pemerintah serta. "Optimisme itu juga karena adanya dukungan fiskal dan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang membaik," pungkas dia.

Adapun Diskusi itu juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaaga Uno, serta Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top