Potensi Melemah Terbuka

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah dalam perdagangan di pasar uang, hari ini (3/2). Selain sentimen lonjakan kembali kasus Covid-19 di dalam negeri, pelaku pasar mencermati data ekonomi Amerika Serikat (AS), terutama terkait laporan Non Farm Payroll (NFP) yang akan dirilis pada akhir pekan ini.

Perkembangan kasus Covid-19 dan varian Omicron kembali melonjak dalam beberapa waktu belakangan ini. Data terbaru menunjukkan jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia per Rabu (3/2) bertambah 17.895 kasus setelah terjadi penambahan sebanyak 16.021 kasus baru pada 1 Februari 2022. Total kasus aktif kini mencapai 94.109.

Dari eksternal, data ADP pada Januari 2022 diperkirakan 185.000, tak setinggi Desember lalu. Apabila data ADP melampaui ekspektasi pasar, hal itu dapat mendorong kembali penguatan dollar AS sehingga menekan pergerakan rupiah.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memperkirakan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan, Kamis (3/2), di kisaran 14.335-14.380 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.

Sebelumnya, Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (2/2) sore, ditutup menguat 22 poin atau 0,16 persen dari sehari awal pekan ini menjadi 14.358 rupiah per dollar AS.
Halaman Selanjutnya....