Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Potensi Gunung Agung Meletus Tetap Tinggi

Foto : ANTARA/Nyoman Budhiana
A   A   A   Pengaturan Font

KARANGASEM - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, menyatakan potensi Gunung Agung meletus tetap tinggi. Hal itu tampak dari tanda-tanda yang muncul dari hasil pengamatan di pos pantau di wilayah Rendang, Kabupaten Karangasem.


"Mengenai waktu kapan erupsi atau meletus kami tidak dapat pastikan. Hanya Tuhan yang tahu," kata Kasbani ketika mengikuti rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana Gunung Agung, di Pos Komanda Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, Jumat (29/9).


Kasbani menerangkan setiap gunung memiliki sifat masing-masing yang tidak dapat diprediksi waktu erupsinya. Terlebih, Gunung Agung lama tertidur sampai 54 tahun. Secara umum tingkat gempa masih sangat tinggi dan potensi letusan pun tetap tinggi. "Saya tegaskan sekali lagi bahwa potensi letusan atau erupsi masih sangat besar. Masih berada di level empat atau status awas," tutur dia.


Saat ditanya apakah letusan Gunung Agung sama dengan Gunung Merapi di Yogyakarta, yakni menjelang letusan (erupsi) terjadi penurunan kuantitas dan kualitas gempa vulkanik, Kasbani mengatakan ada potensi ke sana. "Tapi, kapan kejadiannya ya tidak tahu. Memang menurun, tetapi saya tegaskan sekali lagi masih tetap tinggi (gempa)," katanya.


Lebih Intensif


Pemantauan aktivitas gunung terbesar di Pulau Dewata itu akan dilakukan lebih intensif lagi. Sementara itu, dikutip dari situs PVMBG tercatat aktivitas Gunung Agung periode pengamatan Jumat (29/9) terpantau cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 20-23 Celsius dan kelembapan udara 90-92 persen.


Selanjutnya, muncul asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-200 meter di atas kawah puncak. Aktivitas kegempaan vulkanik dangkal dengan jumlah 40, amplitudo 2-5 mm dengan durasi antara 7-10 detik. Vulkanik dalam dengan jumlah sebanyak 125, amplitudo antara 4-8 mm dengan durasi antara 10-30 detik.


Rekomendasi tetap, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, wisatawan tidak berada dan atau tidak melakukan pendakian serta aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya. Masyarakat tidak boleh berada di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak.


Selain itu pula ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 12 km. Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data.


Kepala Pelaksana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, memuji pemerintah daerah di Pulau Dewata dalam menangani ratusan ribu pengungsi akibat meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung. Kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten sangat bagus. Gubernur terjun langsung bersama sembilan bupati dan wali kota. eko/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top